Drone Tenaga Surya Berbadan Besar Cina Sukses Lakukan Penerbangan Perdana

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 5 September 2022 14:53 WIB

QMX50, sebuah pesawat nirawak (UAV) atau drone near-space tenaga surya berbadan besar yang dikembangkan secara mandiri oleh Cina, sukses melakukan penerbangan perdananya pada Sabtu, 3 September 2022. (AVIC)

TEMPO.CO, Beijing - QMX50, sebuah pesawat nirawak (UAV) atau drone near-space tenaga surya berbadan besar yang dikembangkan secara mandiri oleh Cina, sukses melakukan penerbangan perdananya di Yulin, Provinsi Shaanxi, Cina barat laut, pada Sabtu, 3 September 2022, menurut Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Drone QMX50 lepas landas pada pukul 17.50 waktu setempat dan mendarat dengan aman setelah melakukan penerbangan selama 26 menit, menurut AVIC, produsen pesawat terkemuka di negara itu.

QMX50 dikembangkan oleh AVIC First Aircraft Institute dan seluruh komponen sistem pesawat itu berada dalam kondisi baik setelah penerbangan perdana yang sukses tersebut, kata AVIC.

Pesawat nirawak itu merupakan UAV ketinggian tinggi (high-altitude) berkecepatan rendah pertama dengan rasio aspek super tinggi, model UAV berbadan besar pertama dengan konfigurasi badan pesawat kembar dan platform UAV all electric berbadan besar pertama yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga surya yang dikembangkan AVIC, papar produsen pesawat Cina tersebut.

UAV besar QMX50 dapat melakukan misi penerbangan pada ketinggian tinggi dan durasi lama dengan menggunakan tenaga surya yang efisien dan ramah lingkungan.

Advertising
Advertising

Selain itu, QMX50 juga dapat melakukan misi udara yang beragam, termasuk pengintaian di ketinggian tinggi, pemantauan kebakaran hutan, pemantauan lingkungan atmosfer, pemetaan geografis, serta relai komunikasi.

Penerbangan perdana QMX50 yang sukses telah meletakkan dasar yang kuat bagi pengembangan lebih lanjut dari UAV tenaga surya berbadan besar, kata AVIC, seraya menambahkan itu akan membantu pengembangan energi baru, material komposit, dan teknologi kontrol penerbangan Cina serta meningkatkan kemampuannya dalam melakukan misi near-space, wilayah antara atmosfer layak huni dengan luar angkasa.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Mengenal VAMPIRE, Senjata Pemburu Drone AS di Ukraina

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

7 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

16 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

21 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya