TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga di Los Angeles County, Amerika Serikat, yang juga pasien dengan terapi immunocompromised telah meninggal karena cacar monyet atau monkeypox pada Senin 12 September 2022. Kasus kematian pertama karena infeksi cacar monyet itu telah dikonfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

"Untuk melindungi privasi, informasi tambahan dari kasus ini tidak akan disiarkan untuk publik," bunyi keterangan yang dikeluarkan Departemen Kesehatan AS beberapa hari kemudian.

Hanya diterangkan bahwa pasien itu meninggal dalam perawatan di rumah sakit karena memang dalam terapi yang dengan sengaja melemahkan sistem imun dalam tubuhnya. Diimbau pula mereka dengan immunocompromised yang sama dan diduga terinfeksi monkeypox untuk sesegera mungkin mencari pertolongan di rumah sakit, dan tidak meninggalkan perawatan sepanjang infeksi masih terdeteksi.

Kematian warga L.A itu menjadi kasus fatal cacar monyet pertama yang sudah terkonfirmasi di AS di masa penyebaran penyakit tersebut saat ini. Pada akhir Agustus lalu, kasus yang mirip juga dilaporkan oleh Departemen Layanan Kesehatan Texas: pasien immunocompromised meninggal setelah terdiagnosis terinfeksi cacar monyet. Tapi, hingga 12 September lalu otoritas setempat menyatakan masih menyelidiki peran infeksi tersebut terhadap kematian pasien itu.

Per hari yang sama, dunia telah melaporkan sebanyak hampir 58 ribu kasus infeksi cacar monyet. Sebanyak 57.500 di antaranya datang dari daaerah di mana sebelumnya tidak memiliki riwayat penyebaran penyakit itu. Amerika Serikat melaporkan hampir 22 ribu dari total kasus cacar monyet di dunia itu.

Sedikitnya 18 orang di dunia yang telah terkonfirmasi meninggal karena cacar monyet dalam wabahnya yang sekarang. Sebanyak delapan di antaranya berasal dari daerah yang 'benar-benar baru'.

LIVESCIENCE

Baca juga:
Di Indonesia, Pasien Positif Cacar Monyet Sudah Sehat dan Beraktivitas Kembali