Lebih Cepat daripada Peluru  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Maret 2009 17:03 WIB

Bloodhound Supersonic Car

TEMPO Interaktif, London:Pemecahan rekor kecepatan di darat bukanlah target utama Richard Noble dan tim insinyur Inggris yang terlibat dalam proyek Bloodhound Supersonic Car (Bloodhound SSC). Lewat proyek yang akan memacu mobil hingga 1.610 kilometer per jam itu, Noble berharap bisa mempromosikan minat publik terhadap sains dan teknologi selain mengembangkan teknologi baru di bidang rekayasa.
Saat ini, kata Noble, Inggris menderita kekurangan insinyur. Hal itu terjadi karena tidak ada sesuatu yang menginspirasi kaum muda Inggris untuk menekuni sains dan teknologi. "Proyek mobil Bloodhound yang mampu menempuh 1.600 kilometer dalam satu jam adalah satu-satunya hal yang dapat mengubah masalah yang amat memprihatinkan ini," kata direktur proyek Bloodhound SSC itu.
Para pelajar membutuhkan data dan informasi dari proyek aktual agar dapat belajar. Berbagai proyek sains dan teknologi yang ada, semisal industri pertahanan dan antariksa, tak dapat memberikan inspirasi, dibatasi pertimbangan keamanan dan masalah hak kekayaan intelektual. "Teknologi Bloodhound terbuka bagi mereka," ujarnya. "Sudah 541 sekolah mendaftar dalam proyek itu. Ini motivator yang luar biasa."
Bloodhound SSC memang luar biasa. Kendaraan ini sengaja dirancang untuk bisa melaju sampai 1.610 kilometer per jam atau 1,4 Mach, melampaui kecepatan suara. Itu berarti tak hanya memecahkan rekor kecepatan di darat, Bloodhound SSC juga mengungguli rekor kecepatan terbang rendah pesawat terbang 1.599,7 kilometer per jam. Lajunya bahkan lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari pistol.
Pilot Royal Air Force, Andy Green, dipercaya sebagai pengemudi kendaraan tercepat itu. Green adalah pemegang rekor kecepatan darat dunia, orang pertama yang mengemudikan mobil menembus batas kecepatan suara pada Oktober 1997. Pada saat itu dia mengemudikan Thrust Supersonic Car di Gurun Blackrock Nevada, Amerika Serikat, dengan kecepatan 1.228 kilometer per jam.
Untuk mencapai kecepatan itu dengan selamat, tim Bloodhound SSC harus menciptakan sebuah kendaraan baru yang mampu menahan semua tekanan. Pada kecepatan 1.610 kilometer per jam, tekanan udara yang mendera kerangka dan bodi Bloodhound akan melebihi 12 ton per meter. Bloodhound haruslah kendaraan baru yang amat berbeda daripada Thrust SSC, pendahulunya.
"Tidak ada buku panduan untuk membuat kendaraan seperti ini dan para mahasiswa tidak bisa melongok mobil ayahnya untuk mencari panduan," kata Green. "Satu-satunya patokan adalah kendaraan ini harus memiliki empat roda sesuai dengan peraturan pemecahan rekor kecepatan di darat."
Untuk mewujudkan proyek bergengsi ini, Noble mendapat dukungan dari sejumlah universitas terkemuka di negara itu, seperti Swansea University dan University of The West England. Sejumlah mahasiswa desain dan teknologi juga terlibat dalam proses perancangan Bloodhound selama 18 bulan.
Bahkan, Paul Drayson, menteri sains dan inovasi Inggris, turut memberi dukungan dan mendanai program edukasi Bloodhound SSC. "Memecahkan rekor kecepatan darat tak lagi sekadar mengikat mesin ke mobil dan mengarahkannya ke horizon," ujarnya. "Saat ini aplikasi sains dan teknologi yang baru dan menarik adalah satu-satunya cara untuk menggapainya."
Thrust SSC menggunakan mesin tua 30 tahun dan sistem prosesor yang diambil dari tank militer yang tak digunakan lagi, tetapi Noble menggabungkan beragam kemajuan teknologi paling mutakhir.
Rodanya saja bukan menggunakan ban karet, melainkan terbuat dari logam titanium solid. Logam itu sengaja untuk mencegah kendaraan itu terbang dan tercerai-berai karena roda berdiameter 900 milimeter ini akan berputar begitu cepat, lebih dari 10.000 kali per menit. "Mobil biasa hanya berputar 1.500 putaran per menit," kata John Piper, direktur rekayasa proyek itu. "Itu sebabnya kami tak menggunakan ban berisi udara."
Kokpit yang terbuat dari serat karbon itu dirancang untuk membelah udara dan mengurangi guncangan yang terjadi ketika mobil mencapai 1,4 Mach, 40 persen lebih cepat daripada kecepatan suara. Kokpitnya harus benar-benar kedap udara. Ini untuk mencegah udara tersedot dari dari kabin seperti vacuum cleaner. Bahkan, para insinyur sengaja mengukur tubuh Green dalam kokpit tersebut menggunakan teknologi laser untuk memastikan bahwa versi finalnya bisa membungkus pilot Royal Air Force itu seperti sebuah sarung tangan.
Tenaga yang membuat mobil ini bisa melaju sedemikian cepat adalah mesin jet EJ200 yang digunakan pesawat Eurofighter Typhoon. Sebuah roket Falcon juga dipasang di atas mobil itu. "Pada dasarnya, mesin jet digunakan untuk menggerakkan mobil," kata Daniel Jubb, perancang roket Bloodhound. "Begitu mobil mencapai 483 kilometer per jam, roket dinyalakan dan mendorong Bloodhound menembus 1,4 Mach."
Keseluruhan proses pemecahan rekor diperkirakan tak sampai satu setengah menit, tetapi akan membakar begitu banyak bahan bakar. Berat mobil akan berkurang 2,2 ton daripada berat ketika mulai berjalan," kata Piper.
Kini mereka mencari lokasi pengetesan dan pemecahan rekor kecepatan darat dunia pada 2011. Sasaran mereka adalah sejumlah gurun, dasar danau kering, atau ladang garam yang bisa dijadikan race track bagi mobil supercepat itu.
Lokasi yang dibutuhkan haruslah datar sempurna, tanpa ada satu pun tumbuhan sepanjang 16 kilometer. Persyaratan lain adalah harus benar-benar kering selama sedikitnya tiga bulan setiap tahun, mampu mendukung kehidupan tim, bantuan teknis, dan aman.
Sejauh ini, tim Bloodhound SSC telah mempersempit perburuan ke 14 lokasi, delapan di antaranya di Amerika Serikat, empat di Australia, satu di Turki, dan satu di Afrika Selatan. Green menyatakan tahun-tahun cuaca kering yang di luar kebiasaan telah merusak gurun Blackrock, membuat kawasan itu tak lagi cocok untuk uji coba model yang diperkirakan berlangsung Oktober mendatang.
Green amat yakin Bloodhound mampu memecahkan rekor. "Bloodhound jauh lebih canggih karena kami menghabiskan dua tahun untuk riset dan kami melakukan sejumlah terobosan," ujarnya. "Semua itu akan membuat saya selangkah lebih maju dalam kompetisi ini."
Tantangan terbesarnya adalah menjaga mobil tetap stabil, mengemudikannya lurus ke depan, dan menjaga mobil tetap menempel pada rodanya. "Jadi, tidaklah mengagetkan bila kami memilih pilot pesat jet tempur untuk mengemudikan mobil ini," kata Piper.
Tak hanya membutuhkan keahlian seorang pilot, mengemudikan Bloodhound juga butuh nyali besar. Salah satu dokter senior tim itu telah memperingatkan Green bahwa pengemudi mobil itu akan terpanggang, terguncang, tuli secara akustik, dan terpengaruh gaya gravitasi yang luar biasa besar sehingga membuat sang pengemudi mengalami disorientasi dan hilang kesadaran.
Green sama sekali tak gentar. "Tepat seperti itulah di dalam kokpit pesawat jet," katanya. "Saya menggunakan keahlian pekerjaan sehari-hari saya dalam pekerjaan sampingan ini, mengemudikan mobil tercepat di dunia."
TJANDRA DEWI | BLOODHOUNDSSC | AP

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

14 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

15 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

38 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

41 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

41 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

42 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

46 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

51 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

55 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri