Kuliah Panjang dan Menantang, Mahasiswa S3 di Inggris Diminta Bangun Jejaring

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Senin, 17 Oktober 2022 14:04 WIB

Pertemuan mahasiswa S3 asal Indonesia di Inggris bersama Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya di KBRI London, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya meminta mahasiswa Indonesia jenjang doktoral atau S3 di Inggris agar tidak menyendiri dan membangun jejaring seluas-luasnya. Sebab, kata Desra, kuliah S3 adalah perjalanan panjang dan menantang.

Menurut dia, menempuh S3 di Inggris adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga, karena sebagian universitas di Inggris masuk jajaran perguruan tinggi top di dunia. Maka itu, dia berharap agar mahasiswa dapat menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Bangunlah jejaring seluas-luasnya. Jadilah pembimbing bagi mahasiswa S1 maupun S2, agar semua dapat menyelesaikan studinya dengan baik,” ujarnya Desra yang merupakan lulusan S3 dari Durham University, Inggris dalam keterangan pers pada Ahad, 16 Oktober 2022.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Khairul Munadi menambahkan mahasiswa Indonesia yang menempuh S3 di Inggris harus memiliki daya juang dan mampu berinovasi, karena pendidikan doktoral adalah perjalanan panjang yang sangat menantang.

“Tingkat kegagalan mahasiswa Indonesia yang mengambil S3 di Inggris sangat kecil. Hampir seluruhnya lulus dengan baik,” ucap Khairul.

Advertising
Advertising

Khairul juga mengingatkan mahasiswa Indonesia agar dapat membawa dampak konkret kepada masyarakat setelah menyelesaikan studi. Sebagian besar mahasiswa Indonesia yang menempuh S3 di Inggris dibiayai beasiswa Pemerintah Indonesia.

“Bangun hubungan baik dengan pembimbing kalian, itu salah satu kunci. Berkontribusilah untuk masyarakat Indonesia sesuai kapasitas masing-masing,” kata Guru Besar Universitas Syiah Kuala tersebut.

Mahasiswa S3 di Inggris Terus Bertambah

Ketua Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom atau disingkat Doctrine-UK Gatot Subroto mengatakan jumlah mahasiswa Indonesia yang mengambil program S3 di Inggris terus bertambah. Doctrine-UK merupakan perhimpunan mahasiswa doktoral Indonesia se-Inggris Raya.

“Anggota kami mencapai 320 orang dan terus bertambah. Para mahasiswa ini menjalani studi S3 dan riset di berbagai bidang, antara lain ekonomi, sosial, kesehatan, teknik, seni budaya, dan berbagai bidang lainnya,” kata Gatot.

Gatot menjelaskan Doctrine-UK didirikan untuk membantu para mahasiswa doktoral Indonesia di Inggris. Selama ini banyak mahasiswa doktoral yang belum saling kenal, karena terlalu sibuk dengan risetnya. Padahal banyak yang topik risetnya sejenis.

Oleh sebab itu, Doctrine-UK membentuk klaster atau kelompok diskusi. Organisasi ini sudah memiliki 12 kelompok diskusi, antara lain tentang kebijakan publik, perubahan iklim, pemasaran dan bisnis, serta kajian multidisiplin.

“Doctrine-UK mengusung misi agar seluruh mahasiswa doktoral harus saling terkoneksi, berkolaborasi dan berkontribusi agar hasil risetnya bisa memberi dampak pada bangsa. Kalau kita saling bekerja sama, maka hasil riset kita lebih efisien, efektif dan memiliki dampak lebih besar,” kata Gatot.

Berdasarkan data OECD tahun 2019, jumlah doktor di negara berkembang termasuk Indonesia, masih sangat minim. Jumlah penduduk berusia 25-64 tahun di negara-negara OECD yang mengenyam pendidikan S3 rerata hanya 1,1 persen diantara populasi penduduk.

Negara dengan jumlah doktor terbanyak antara lain Slovenia, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris. Negara-negara yang memiliki lulusan doktor terbanyak itu juga dikenal dengan negara yang unggul di bidang inovasi dan teknologi.

Baca juga:Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Indonesia Maju ke-3 untuk Pelajar SMA

Pilihan editor:Ficusia, Film Animasi Besutan Mahasiswa Politeknik Negeri Batam yang Mendunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

1 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya