Bayi 7 Bulan di Yogyakarta Meninggal Gagal Ginjal, Ini Temuan RSUP Sardjito

Rabu, 19 Oktober 2022 17:40 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dua dari enam pasien meninggal dunia akibat gagal ginjal akut yang dirawat di RSUP Sardjito Yogyakarta merupakan bayi asal Kabupaten Bantul Yogyakarta yang masing-masing berusia 7 dan 11 bulan.

Dokter anak anggota Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Sardjito Yogyakarta Kristia Hermawan mengatakan bayi-bayi itu semasa hidup hanya mengkomsumsi air susu ibu (ASI).

“Bayi-bayi ini belum mengkonsumsi makanan instan, MPASI-nya pun bukan yang kemasan (instan), hanya yang dibuat langsung orang tuanya,” kata Kristia ditemui di RSUP Sardjito, Rabu, 19 Oktober 2022.

Namun, Kristia melanjutkan, saat bayi itu dilarikan orang tuanya ke RSUP Sardjito, kondisinya dalam kategori sudah berat dengan ciri ginjal dan organ lainnya yang sudah tidak berfungsi semestinya.

“Untuk dua kasus bayi itu saat dibawa ke rumah sakit, selain gangguan ginjal, juga mengalami permasalahan paru—paru atau pernapasan, persoalan jantung, dan fungsi hati atau livernya yang mengalami peningkatan enzim,” kata Kristia yang menyebut bayi itu belum mengkonsumsi obat-obatan.

Advertising
Advertising

Komplikasi sedemikian berat yang bermuara pada gagal ginjal ini masih menjadi kajian tim medis, apakah pemicunya bahan toksin atau peradangan akibat infeksi tertentu. “Hanya saja dari berbagai komplikasi organ itu, gangguan terberat memang ketika ginjal bayi itu sudah tak berfungsi baik,” kata Kristia.

Padahal, kata Kristia, ginjal berfungsi utama mengeluarkan cairan dan racun dalam tubuh. Jika cairan dan racun itu tak dikeluarkan, lama-kelamaan menumpuk di paru-paru dan akhirnya menyebabkan gangguan fungsi pernapasan.

Racun dalam tubuh dengan kandungan tinggi yang tak bisa dikeluarkan melalui urin, kata Kristia, turut meningkatkan kadar ureum tubuh dan akhinya mengganggu kerja sel-sel pembekuan darah dan terjadilan peradangan berat.

“Nah, ketika pembekuan darah ini sudah terjadi, untuk dilakukan intervensi (tindakan pengobatan) agak kesulitan, termasuk untuk cuci darah,” kata dia.

Dokter yang juga anggota Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP dr Sardjito Yogyakarta lainnya, Retno Palupi, mengatakan hal yang ditemukan pada dua bayi itu sebelum mengembuskan nafas terakhir adalah menurunnya kesadaran. “Turunnya kesadaran ini dipengaruhi karena pada pasien mengalami gangguan elektrolit dan pembekuan darah,” kata dia.

Saat ini, RSUP Sardjito masih merawat sebanyak empat anak dari rujukan berbagai rumah sakit baik asal Jawa Tengah dan DIY akibat gagal ginjal ini. Dari total 13 anak yang dirawat sepanjang Januari hingga Oktober 2022, enam di antaranya meninggal dunia dan tiga diantaranya sembuh.

Baca:
Balita Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di Yogya Bertambah, Total 6 Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

2 jam lalu

Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

Pentas Rebon kolaborasi pertunjukan seni ketoprak, teater dan Dagelan Mataraman dari komunitas budaya kabupaten/kota di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

18 jam lalu

Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

1 hari lalu

Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Selengkapnya

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

1 hari lalu

Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Selengkapnya

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

1 hari lalu

Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

3 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

3 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

4 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

4 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

4 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya