Sampah Antariksa Nyaris Menghantam ISS

Reporter

Editor

Senin, 16 Maret 2009 19:45 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Bongkahan sampah antariksa yang nyaris menghantam bagian depan stasiun antariksa internasional (ISS) pada Kamis lalu adalah sebuah sinyal tanda bahaya. Para pakar memperkirakan masih banyak serpihan antariksa yang akan menghampiri ISS di masa depan.
Ketika krisis itu berlangsung, tiga astronot yang berada di ISS hanya diberi tahu dalam waktu kurang dari satu jam bahwa mereka harus mencari perlindungan dalam sebuah kapsul Rusia yang diparkir di stasiun tersebut. Tindakan itu dilakukan untuk berjaga-jaga jika pecahan sampah antariksa menabrak ISS.
"Bila sampah itu menghantam ketika mereka masih berada di bagian utama ISS, mereka hanya punya waktu 10 menit untuk menyelamatkan diri," kata kendali misi di bumi. Sebuah lubang di badan stasiun antariksa berarti hilangnya udara dan tekanan yang mengakibatkan hilangnya nyawa siapa pun di dalamnya.
Para awak dengan cepat mengungsi sehingga mereka lupa membawa buku manual instruksi ketika memasuki kapsul. Di dalam Soyuz, mereka menunggu selama 10 menit, siap untuk kembali ke bumi jika benturan hebat itu terjadi.
Di bumi, para pakar puing antariksa dicekam kekhawatiran. "Kami mengawasinya dengan napas tertahan," kata Mark Matney, ilmuwan serpihan antariksa badan antariksa Amerika Serikat (NASA). "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi."
Serpihan itu meleset. Meski begitu, para ilmuwan sama sekali tidak mengetahui berapa banyak dan mungkin tak pernah bisa memastikan jaraknya dengan ISS. Serpihan itu mungkin hanya ratusan puluhan meter atau beberapa kilometer.
Seorang astronot, Commander Mike Fincke, mengatakan bahwa mereka menyaksikan kejadian itu dari balik jendela Soyuz. "Sebenarnya kami tidak melihat apa pun," katanya kepada pusat kendali di Houston. "Kami mengira-ngira berapa dekat serpihan itu."
Matney menyatakan, peristiwa itu adalah kontak terdekat yang pernah diingatnya sejak bekerja di NASA mulai 1992. Namun, peristiwa itu terjadi hanya sebulan setelah tabrakan dua satelit di orbit, yang menambahkan ratusan puing ke sabuk sampah antariksa di orbit bumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, masalah serpihan antariksa ini semakin memburuk dengan tindakan yang dengan sengaja menghancurkan satelit. "Ini adalah sebuah peringatan lagi bahwa kita harus melakukan sesuatu tentang puing antariksa," kata Jonathan McDowell, astrofisikawan Harvard University yang melacak segala sesuatu di orbit. "Kita harus melakukan sesuatu di tingkat internasional."
William Ailor, Director Center for Orbital and Reentry Debris Studies di Aerospace Corp di El Segundo, California, menyatakan bahwa dengan semakin banyak satelit yang diluncurkan ke antariksa, tingkat kontak dengan sampah antariksa pun kian meningkat. US Space Command melacak 13.943 obyek berukuran 10 sentimeter atau lebih besar yang berada di orbit.
"Hanya sekitar 900 di antaranya adalah satelit yang masih aktif," kata McDowell. Sisanya sampah. "Ada ribuan serpihan kecil sampah lainnya yang tidak bisa dilacak dengan mudah," katanya.
TJANDRA DEWI | AP

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

24 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

30 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

30 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

31 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.

Baca Selengkapnya

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.

Baca Selengkapnya