Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

image-gnews
Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023. Sebuah peristiwa langit di antaranya hujan meteor Geminid hingga malam Natal 24 Desember. “Fenomena yang menarik untuk pengamatan yaitu hujan meteor Geminid,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, Selasa, 5 Desember 2023.

Namun begitu, syarat pengamatan di antaranya langit malam dalam kondisi cerah. “Kalau hujan ya istirahat saja,” ujarnya. Pada akhir tahun ini, tidak semua daerah memasuki musim hujan. Di Jawa Barat misalnya, menurut BMKG, saat ini masih ada 35 persen wilayah yang masih kemarau karena curah hujannya masih kurang dari 50 milimeter per dasarian atau sepuluh hari.

Hujan meteor Geminid telah berlangsung sejak 19 November hingga 24 Desember 2023. Pada waktu puncaknya yaitu 14 Desember, diperkirakan bisa mencapai 150 meteor per jam yang melesat sekitar 35 kilometer per detik. Geminid muncul dari rasi bintang Gemini yang terbit pukul 20.03 atau 35 menit setelah bulan terbenam di arah timur laut.

Selain itu ada beberapa hujan meteor lain, yaitu Phoenicid dari 28 November – 9 Desember 2023 sejak matahari terbenam hingga pukul 02.44 WIB di arah selatan. Kemudian, ada hujan meteor Puppid-Velids dari 1 – 15 Desember yang pada waktu puncaknya 7 Desember. Sebanyak sepuluh meteor per jam dari rasi bintang Puppis mulai muncul pukul 20.27 WIB sampai fajar di arah selatan. Adapun hujan meteor Ursid pada 13 – 24 Desember yang akan muncul dari rasi Ursa Minor hanya bisa diamati di belahan bumi utara.

Dari laman Langit Selatan, pada 22 Desember pukul 10.27 WIB menjadi titik balik musim dingin bagi masyarakat di belahan bumi utara dan titik balik musim panas bagi penduduk di bumi belahan selatan. Waktu siang akan menjadi yang terpanjang bagi penduduk di belahan selatan, dan waktu malam jadi yang terlama bagi penduduk belahan utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara untuk pengamatan planet, Merkurius bisa diamati setelah matahari terbenam di rasi bintang Sagitarius pada awal bulan. Venus alias Bintang Kejora bisa diamati pada waktu dini hari sebelum mtahari terbit di rasi Virgo saat awal bulan kemudian bergeser ke rasi Libra sampai akhir bulan. Sementara si Planet Merah Mars, masih sulit diamati karena berada sangat rendah ketika muncul di ufuk timur menjelang matahari terbit.

Planet terbesar Jupiter bisa diamati di rasi Aries setelah matahari terbenam hingga dini hari. Adapun Saturnus muncul di rasi Aquarius setelah matahari terbenam sampai menjelang tengah malam. Sedangkan Uranus dan Neptunus terlalu redup untuk terlihat mata secara langsung sehingga perlu bantuan teleskop.

Pilihan Editor: 8 Kampus Terbaik di Singapura Versi EduRank 2023, Ada Kampus Anaknya Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

1 jam lalu

Komet Halley (ESA)
Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

Puncak hujan meteor adalah meteornya ini bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley


Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

7 jam lalu

Sebuah meteor melesat di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

Dua hari lalu terjadi hujan meteor yang bisa dilihat di langit dari Indonesia, Meteor dan Meteorid ternyata berbeda, begini selengkapnya.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

1 hari lalu

Sebuah meteor melesat di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

29 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

35 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

35 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

36 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.