5 Faktor Penyebab Tanah Longsor, tak hanya Curah Hujan

Minggu, 30 Oktober 2022 08:25 WIB

Ilustrasi longsor. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Longsor peristiwa gerak tanah atau batuan. Tanah longsor rentan terjadi saat musim hujan. Tanah longsor bisa tersebab dua faktor, pendorong dan pemicu.

Merujuk publikasi Pengenalan Gerakan Tanah, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong di lereng lebih besar daripada penahan. Biasanya gaya penahan dipengaruhi kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

Faktor penyebab tanah longsor

1. Hujan

Advertising
Advertising

Ancaman tanah longsor biasanya pada November, karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Itu mengakibatkan munculnya pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya permukaan.

Ketika hujan, air akan menyusup ke bagian yang retak, secara cepat tanah mengembang kembali. Pada awal musim hujan, intensitas yang tinggi biasanya sering terjadi, sehingga kandungan air tanah menjadi jenuh dalam waktu singkat.

Baca: 6 Jenis Tanah Longsor

2. Lereng terjal

Lereng atau tebing yang terjal akan memperbesar gaya pendorong yang memungkinkan terjadinya longsor. Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. Adapun dengan sudut 180 derajat apabila ujung lerengnya terjal dan bidang longsorannya mendatar.

3. Tanah yang kurang padat dan tebal

Jenis tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dan sudut lereng lebih dari 220 meter. Jenis itu itu rentan mengalami longsor terutama bila terjadi hujan. Tanah akan sangat rentan terhadap pergerakan karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.

4. Batuan yang kurang kuat

Batuan endapan gunung berapi, sedimen, campuran antara kerikil, pasir, dan tanah lempung biasanya kurang kuat. Batuan itu akan mudah menjadi tanah bila mengalami proses pelapukan dan biasanya rentan terhadap tanah longsor bila terdapat di lereng yang terjal.

5. Jenis tata lahan

Tanah longsor banyak terjadi di daerah tata lahan persawahan, perladangan, dan adanya genangan air di lereng yang terjal. Di lahan persawahan, akar yang kurang kuat untuk mengikat butir tanah membuat bagian menjadi lembek mudah longsor. Sedangkan, daerah perladangan rentan karena akar pohon tidak bisa menembus bidang longsoran yang dalam. Biasanya terjadi di area longsoran lama.

Baca: Jalur Kereta Cipeundey-Cirahayu Terhalang Longsor, PT KAI Minta Maaf Perjalanan Terganggu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

5 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

11 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

22 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

23 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

2 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

3 hari lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

3 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

3 hari lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

4 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya