Dialog Nadiem dan Elon Musk, dari Hukum Fisika hingga Pendidikan di Masa Depan

Reporter

magang_merdeka

Editor

Devy Ernis

Senin, 14 November 2022 16:32 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dan CEO Tesla Motors, Elon Musk, berdialog dengan 400 mahasiswa se-Indonesia dalam acara "Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future". Foto : kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim berkesempatan berbincang dengan CEO Tesla sekaligus Space X Elon Musk dalam acara Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future di Bali pada Senin, 14 November 2022. Elon Musk hadir secara virtual.

Perbincangan dilakukan dengan berbagai topik mulai dari tips produktif hingga obrolan soal pendidikan. Di awal, Nadiem mengaku sebagai penggemar Elon Musk. Ia pun meminta Elon Musk untuk bercerita bagaimana dia menjalani hari dengan padatnya berbagai kegiatan.

Kepada Nadiem, Elon menyampaikan dengan mengibaratkan cara menghadapi kesibukan dengan kerangka ilmu Fisika. Dia mengatakan perlu menguji berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang tidak begitu salah.

“Saya pikir kerangka Fisika sangat membantu. Dalam Fisika disebut berpikir dari sudut pandang prinsip pertama, di mana Anda mencoba memahami kebenaran paling mendasar dalam situasi tertentu dan kemudian Anda bernalar dari sana. Kemudian Anda menguji kesimpulan Anda terhadap apa yang Anda yakini sebagai kebenaran mendasar," ujar Elon.

Hal semacam itu, kata Elon, perlu dilakukan terus-menerus agar hasil yang didapat tidak keliru atau tidak terlalu salah. “Jadi, Anda selalu berasumsi bahwa Anda salah dan Anda ingin tidak terlalu salah. Ini adalah pelajaran yang sangat penting, sedikit lebih keras. Tapi, itu bagus untuk mendapatkan kebenaran,” tambah Elon.

Baca juga: Elon Musk Kepada Mahasiswa Indonesia: Selalu Gunakan Akal dan Hati

Nadiem pun bertanya bagaimana cara Elon merespons orang yang tidak menyukai cara kerjanya. Kepada Nadiem, Elon kembali merespon dengan pengibaratan hukum Fisika. Menurut dia, Fisika adalah hukum. Sedangkan, yang lainnya adalah sebuah rekomendasi yang tidak harus diikuti. Menurut dia, orang-orang yang tidak menyukai hasil kerja seseorang tidak harus dipedulikan.

“Bahwa satu-satunya hal yang benar-benar tidak mungkin adalah melanggar hukum Fisika. Selama Anda tidak melanggar hukum Fisika, itu mungkin. Saya telah melihat banyak orang melanggar hukum, tetapi saya belum pernah melihat orang melanggar Fisika.” Ucapnya.

Elon Musk juga sempat menjawab pertanyaan Nadiem mengenai pendidikan yang ideal saat ini. Elon menceritakan bahwa hal terpenting dalam pendidikan ialah sebuah relevansi. Semua hal-hal yang relevan dalam kehidupan menjadi sangat penting untuk dipelajari dan dibutuhkan saat ini.

Elon Musk mengibaratkan dengan sebuah mesin yang dibongkar. “Misalnya, Anda ingin membongkar sebuah mesin. Lalu apa yang Anda butuhkan? Pastinya adalah alat-alat untuk membongkarnya. Mulai dari obeng atau tang atau kunci lainnya. Anda pasti akan mencoba mempelajari itu (mesin). Kita harus mencoba banyak hal,” katanya. Dengan mencoba berbagai pengalaman baru, Elon mengatakan hal itu bisa menjadi sebuah pondasi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik di masa depan.

Elon menjelaskan dalam bidang pendidikan perlu ada relevansi dan penyesuaikan skill yang ingin diasah dengan keperluan dunia industri atau hal yang ingin dilakukan lakukan. “Kalau tidak, tidak akan relevan dan motivasi akan sulit didapat," katanya.

Zahrani Jati Hidayah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

2 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

4 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

4 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

5 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

5 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

9 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya