Gempa Cianjur, Kemendikbud Identifikasi Korban Guru dan Siswa

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Selasa, 22 November 2022 09:08 WIB

Kondisi gedung sekolah yang runtuh akibat gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 di Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan terdapat 362 korban terluka akibat gempa. REUTERS/Iman Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak akibat gempa Cianjur.

“Kami turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Kami akan tindaklanjuti sesuai dengan informasi resmi yang kami terima,“ ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, dalam keterangannya yang dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan pada Selasa, 22 November 2022.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah sekolah rusak. Para siswa juga turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Dari hasil identifikasi tersebut, kata Nadiem, Kementeriannya akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu segera para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.

“Kami akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. Jumlah itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Senin, 21 November 2022 pukul 20:00 WIB.

"Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.

Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, dan 326 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.

Advertising
Advertising

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.

Baca juga:Gempa Cianjur M5,6 Berpusat di Darat, BMKG: Hati-hati Gempa Susulan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

9 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

13 hari lalu

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

15 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

21 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

28 hari lalu

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek membantah ferienjob bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman jadi rujukannya.

Baca Selengkapnya

Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

28 hari lalu

Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

Nadiem menyatakan tidak ingin peraturan baru soal Pramuka yang dia keluarkan disalahartikan

Baca Selengkapnya

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

29 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

29 hari lalu

Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Menteri Nadiem Makarim telah mencabut permendikbud yang menetapkan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

30 hari lalu

Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

Menteri Nadiem mencabut ekskul Pramuka menuai respons pro dan kontra dari Kwartir Nasional dan Perhimpunan Pendidikan dan Guru.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan

30 hari lalu

Kwarnas Pramuka Minta Menteri Nadiem Tinjau Ulang Keputusan

Tak sesuai Kurikulum Merdeka, ekstrakurikuler Pramuka diputuskan Menteri Nadiem tak wajib lagi diikuti siswa di sekolah atau satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya