Asal-usul Alat Komunikasi Tradisional Beduk, Kentungan, Lonceng
Reporter
Muhammad Syaifulloh
Editor
Bram Setiawan
Selasa, 22 November 2022 11:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum kemajuan teknologi komunikasi berkembang pesat seperti sekarang, pada masa lampau peranti tradisional digunakan untuk kebutuhan informasi. Misalnya, alat komunikasi tradisional seperti beduk, kentungan, dan lonceng.
Mengutip publikasi Komunikasi Tradisional Efektif Ditinjau dari Aspek Komponen, komunikasi tradisional proses penyampaian pesan ke pihak lain menggunakan media yang belum tersentuh teknologi modern.
Apa saja alat komunikasi tradisional?
1. Beduk
Beduk alat komunikasi tradisional yang terbuat dari kulit lembu atau sapi. Beduk masih sering ditemukan di halaman depan masjid karena fungsinya sebagai penanda masuknya waktu salat. Walaupun, sekarang sudah tergeser fungsinya dengan pengeras suara.
Beduk sebenarnya sudah digunakan oleh manusia sejak zaman perunggu. Salah satu peninggalan pada masa itu adalah nekara yang dipercaya sebagai awal mula beduk. Nekara adalah gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan ukiran.
Baca: Mengenal Beduk Raksasa Masjid Agung Purworejo Bernama Kyai Bagelan
2. Kentungan
Mengutip publikasi Penggunaan Tontrong Sebagai Media Komunikasi Tradisional Masyarakat, kentungan banyak ditemukan di masjid atau surau yang berfungsi untuk memanggil atau mengumumkan datangnya waktu salat.
Seiring berjalannya waktu, kentungan mulai masuk ke dalam ranah kehidupan masyarakat yang lain. Misalnya, seperti di berbagai tempat umum balai desa atau pos ronda. Kentungan berfungsi terutama untuk sarana penyampaian pesan secara massal dan cepat kepada warga. Kentungan menjadi media penyampaian informasi utama dalam berbagai hal yang sifatnya komunal maupun personal.
3. Lonceng
Mengutip publikasi Macam-Macam Alat Komunikasi Tradisional, lonceng peralatan sederhana yang bisa digunakan untuk memunculkan bunyi. Bentuk dari lonceng biasanya menyerupai tabung dengan sisi bagian bawah yang terbuka dan bergema saat dipukul.
Pada zaman dahulu, lonceng biasa digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyarakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga ditemui di tempat ibadah untuk ritual keagamaan seperti di vihara, kelenteng, dan gereja.
Baca: AS Kembalikan Lonceng Gereja di Filipina yang Disita Seabad Lalu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.