TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dalam gelaran Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada Selasa, 6 Desember 2022.

Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen untuk melakukan percepatan reformasi birokrasi di Indonesia melalui inovasi pelayanan publik yaitu Adventure Remote Medicine of Airlangga and Alumni (ARMAdA), yang diwujudkan melalui Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).

Top 45 Inovasi Pelayanan Publik merupakan bagian dari 228 Penghargaan Pelayanan Publik yang didasarkan pada pelaksanaan evaluasi reformasi birokrasi dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), zona integritas melalui Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Indeks Pelayanan Publik, Penyediaan Sarpras Ramah Kelompok Rentan, serta Inovasi Pelayanan Publik.

Baca juga:Menengok Inovasi Pemasangan Ring Jantung Mahasiswa Unair yang Sabet Emas di Pimnas

Kegiatan pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan pada Juli-November 2022 tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional dan arahan Presiden RI tersebut dilaksanakan dalam rangka good governance yang diharapkan mampu berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat reformasi birokrasi di Indonesia terus dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan yang berdampak terhadap masyarakat.

“Selamat kepada perwakilan instansi pemerintah yang hadir, yang telah menjadi inisiator dan inovator dalam banyak program yang telah dinilai oleh Kementerian PANRB. Mudah-mudahan dapat menularkan prestasinya dan dapat direplikasi oleh instansi lainnya,” ucap Anas dilansir dari laman Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Jumat, 9 Desember 2022.

Rektor Universitas Airlangga, Nasih, mengungkapkan bahwa inovasi ARMAdA sejalan dengan harapan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara lebih berdampak. “Harapan ini terwujud melalui RSTKA yang dampaknya luar biasa dalam menangani ribuan pasien, termasuk kelahiran-kelahiran yang membutuhkan penanganan medis di daerah terpencil,” jelasnya.

Ia menambakan bahwa penghargaan yang diterima merupakan bentuk apresiasi atas pengabdian para dokter, tenaga kesehatan, dan relawan yang memberikan waktu, tenaga, dan ilmu bagi kegiatan pengabdian terhadap masyarakat. “Dari sini kita sesungguhnya paham, bahwa inovasi sederhana di Indonesia seperti RSTKA mampu memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat,” tutur Nasih.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, memberikan apresiasi kepada civitas akademi Universitas Airlangga atas penghargaan tersebut. “Penghargaan yang diterima diharapkan menjadi pemacu tidak hanya bagi Unair tetapi juga untuk perguruan tinggi lain untuk terus berinovasi mencari solusi-solusi untuk kemajuan Indonesia,” pesan Suharti.

Sebagai informasi, RSTKA merupakan inovasi pelayanan kesehatan yang dibentuk atas keprihatinan Agus Hariyanto yang merupakan dokter lulusan Unair terhadap minimnya akses pelayanan kesehatan pada masyarakat pesisir dan perbatasan.

Mengusung konsep Adventure and Remote Medicine, pemberian pelayanan kesehatan dilakukan dengan menggunakan kapal pinisi yang berlayar menuju pulau-pulau terpencil di Indonesia. Sejak beroperasi pada tahun 2017, RSTKA tercatat telah mengunjungi lebih dari 60 pulau terpencil, dan menangani lebih dari 20.000 kasus bedah dan kesehatan dasar lainnya.