Earth Hour 2009, Lampu Padam di 84 Negara

Reporter

Editor

Senin, 30 Maret 2009 13:07 WIB

TEMPO Interaktif, Chicago:Bukan cuma di beberapa tempat di Jakarta, lampu-lampu di berbagai belahan bumi pun dipadamkan dalam kampanye Earth Hour tahun kedua, Sabtu pukul 20.30-21.30 kemarin. Dari Piramida Giza sampai Acropolis, dari Menara Eiffel sampai Menara Sears, sebanyak lebih dari 2.800 kota di 84 negara ikut terlibat.
Bahkan, restoran siap saji McDonald juga meredupkan sinar dari lampu kuningnya sebagai bagian dari aksi peduli terhadap perubahan iklim global. "Earth Hour adalah sebuah pernyataan besar bahwa dunia siap memecahkan masalah ini," kata Carter Roberts, kepala World Wildlife Fund, organisasi yang mensponsori Earth Hour. "Setiap orang menyadari efek luar biasa yang bakal ditimbulkan akibat perubahan iklim terhadap mereka."
Jumlah kota yang berpartisipasi dalam kegiatan tahun ini meningkat tujuh kali lipat dibanding Earth Hour tahun lalu yang diikuti 400 kota setelah Sydney, Australia, menggelar kegiatan itu pada 2007. Minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan untuk menghambat laju perubahan iklim ini semakin meningkat menjelang negosiasi perjanjian pemanasan global yang baru di Kopenhagen, Denmark, Desember mendatang. Kesepakatan global sebelumnya, Protokol Kyoto, akan berakhir pada 2012.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mendukung konvensi tersebut untuk mencapai kesepakatan tentang perubahan iklim yang adil dan efektif. Dalam dukungannya tersebut, Ban Ki-moon mempromosikan partisipasi Earth Hour dalam video yang disiarkan dalam channel YouTube. "Earth Hour adalah sebuah cara bagi warga dunia untuk menyampaikan pesan yang jelas," kata Ban. "Mereka menginginkan adanya tindakan dalam perubahan iklim."
Dalam kegiatan Earth Hour di Chicago dan Illinois utara, Amerika Serikat, misalnya, sukses menurunkan pemakaian listrik 5 persen. Itu berarti pengurangan emisi karbon dioksida sampai 381.018 kilogram. "Kegiatan ini lebih dari sekadar memadamkan lampu," kata Roberts. "Pesan yang ingin kami sampaikan kepada warga dunia adalah keputusan untuk memecahkan masalah ini ada di tangan kita. Semua orang bisa melakukan aksi membangun yang positif."
TJANDRA DEWI | AP

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya