Poltek Perkapalan Negeri Surabaya Bikin Kapal Berbahan Plastik, Hemat Bahan Bakar

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 30 Desember 2022 22:53 WIB

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) baru saja menyelesaikan hasil inovasi kapal ikan berbasis rigid buoyant boat (RBB) yang dibuat dari material plastik (high-density polyethylene/HDPE). Vokasi.kemdikbud.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) membuat inovasi kapal ikan berbasis rigid buoyant boat (RBB) yang terbuat dari material plastik (high-density polyethylene/HDPE). Kapal tersebut sudah diuji coba pada kelompok nelayan di Desa Tlocor, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Dari hasil uji coba tersebut, kapal ikan hasil penelitian yang dibiayai dari program Riset Keilmuan Terapan oleh Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) 2022 ini ternyata bisa menghemat bahan bakar dan lebih efisien.

Ketua tim penelitian, I Putu Arta Wibawa, mengatakan bahwa material HDPE memang belum banyak digunakan oleh kelompok nelayan karena harganya relatif lebih tinggi dibandingkan fiberglass reinforced plastic (FRP) dan kayu. “Namun, material HDPE bisa menjadi alternatif bahan pembuatan kapal. Pasalnya, saat ini kayu yang bagus sudah cukup sulit didapatkan dan bahan FRP termasuk bahan yang kurang ramah lingkungan,” ungkapnya dilansir dari laman vokasi.kemdikbud.go.id pada Jumat, 30 Desember 2022.

Baca juga:Ajarin, Aplikasi Pembelajaran Berbasis Tipe Gaya Belajar Besutan Mahasiswa ITS

Menurut Putu, konsep RBB selama ini banyak digunakan pada kapal-kapal patroli untuk menjamin stabilitas dan keamanan kapal. Pemanfaatan konsep RBB pada kapal ikan dimaksudkan sebagai modifikasi dari konsep kapal ikan dengan cadik yang selama ini banyak dijumpai pada kapal-kapal ikan di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih Efisien dan Hemat Bahan Bakar

Advertising
Advertising

Penambahan konstruksi pipa yang menempel pada lambung sepanjang tepi geladak kapal sesuai konsep RBB akan menambah daya apung dan stabilitas kapal sehingga tidak diperlukan tambahan cadik. Putu menjelaskan bahwa dengan konsep RBB kapal menjadi lebih ramping sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien.

Selain itu, manuver kapal lebih baik dan tidak menghabiskan ruang ketika puluhan kapal ditambatkan bersisian di dermaga. “Modifikasi lainnya dilakukan untuk meningkatkan fungsi operasional kapal sehingga dapat beroperasi lebih dari satu hari, yaitu pada penyimpanan ikan dan ruang akomodasi nelayan,” papar Putu.

Dari sisi material, rancangan kapal ikan berbasis RBB menggunakan material HDPE. Plastik HDPE merupakan salah satu material alternatif untuk pembangunan kapal kecil sebagai pengganti kayu dan FRP.

Kelebihan dari material HDPE untuk kapal adalah sifatnya yang ringan, awet, dan yang paling penting dari sisi lingkungan adalah material HDPE dapat didaur ulang. Penggunaan material HDPE sebagai material pembangun kapal ikan ini juga dimaksudkan untuk lebih mengenalkan material HDPE kepada komunitas nelayan dan galangan kapal kecil di Indonesia.

Kapal ikan yang dibangun selama dua bulan ini memiliki panjang total 7 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 0,45 meter. Proses pembangunan dilakukan di Bengkel Nonmetal PPNS dengan melibatkan tim peneliti dosen, mahasiswa, serta 2 mitra industri galangan kapal, yaitu PT Samudra Sinar Abadi dan PT Fiberboat Indonesia.

"Kesepakatan kerja sama pun terjalin antara PPNS dan kelompok nelayan tersebut untuk melanjutkan uji coba kapal selama 6 bulan ke depan. Upaya keberlanjutan uji coba ini dimulai dengan focus group discussion (FGD) bersama 25 orang anggota kelompok nelayan Putra Mutiara Timur yang dilaksanakan pada 23 November 2022 lalu,” papar Putu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

4 jam lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

6 jam lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

19 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

2 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

5 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

6 hari lalu

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya