TEMPO.CO, Madiun - SMK Model PGRI 1 Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memulai proses pembuatan 100 kafe kontainer untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kafe kontainer rencananya akan ditempatkan di seluruh desa/kelurahan serta pondok-pondok pesantren yang ada di Kabupaten Madiun.

Baca juga: 2 SMK Ini Ditunjuk Jadi Sekolah Percontohan Keamanan Siber

Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam, menerangkan program ini adalah bagian dari gerakan SMK Mitra Desa dan Penggerak UMKM yang digulirkan oleh SMK Model PGRI 1 Mejayan bersama Pemerintah Kabupaten Madiun. Program juga menjadi bagian dari implementasi pembelajaran berbasis proyek dan pengajaran berbasis industri bagi para peserta didik.

Menurut Sampun, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27 Januari 2023, pembuatan 100 kafe kontainer ini merupakan tahap awal dari rencana total 200. Adapun mitra industrinya antara lain INKA Group (PT INKA, PT IMS, dan PT Rekaindo Global Jasa) serta Unicharm, Maspion Grup, dan Unilever.

“Semua proses pembuatannya termasuk desain akan dikerjakan oleh para siswa," kata Sampun sambil menambahkan pembuatan kafe kontainer akan dilakukan di workshop SMK Model yang berlokasi di Nglames, Kecamatan Madiun.

Kafe kontainer ini pada dasarnya merupakan kontainer yang dimodifikasi menjadi sebuah kafe dan tempat usaha. Rancangannya, Sampun menjelaskan, sedemikian rupa agar nyaman sebagai tempat “nongkrong” layaknya kafe. Setelah jadi, kafe ini menjadi tempat usaha untuk memajang dan memasarkan produk-produk UMKM binaan SMK Model PGRI 1 Mejayan yang dikembangkan dan di-rebranding oleh para siswa.

Sampun mengatakan bahwa keterlibatan industri dan UMKM sangat penting bagi SMK Model PGRI 1 Mejayan. Keduanya dibutuhkan untuk SMK itu bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing dengan penguasaan project based learning/passport skills dan pendidikan kecakapan hidup.

Baca juga: SMK Model PGRI 1 Mejayan Ciptakan Mobil Listrik untuk UMKM

Masih menurut Sampun, apabila kolaborasi antara industri dan SMK Model berjalan dengan baik maka visi SMK Model akan tercapai dengan mudah. Bukan hanya menyiapkan SDM unggul, tapi juga meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan ikut serta memulihkan ekonomi nasional.

Direktur Sekolah Menengah Kejujuran di Kemdikbudristek, Wardani Sugiyanto, mengatakan bahwa apa yang sedang dilakukan oleh SMK Model PGRI 1 Mejayan merupakan sebuah upaya konkret untuk perubahan. Tidak hanya menyentuh sisi pendidikan namun proses pembelajaran yang ada turut membawa nilai ekonomi dan semangat perbaikan. “Ini adalah contoh yang patut diakui dan diapresiasi demi vokasi yang lebih baik,” katanya.

Acara peresmian yang menandai proses awal pembuatan 100 unit kafe kontainer ditandai dengan diresmikannya gerai Maspion CCLE di Gedung Center of Creativity and Lifeskill Education, SMK Model PGRI Mejayan. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur PT Maspion Group, Alim Markur, jajaran Direksi PT INKA Group (PT INKA, PT IMS, dan PT Rekaido Global Jasa), dan utusan mitra dari Jepang. Dari jajaran pemerintahan, ada Bupati dan Wakil Bupati Madiun, selain Direktur SMK Kemendikbudristek.