Hapus Tombol DM di Twitter, Kontroversi Elon Musk Lagi Setelah Kuasai Twitter?

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 31 Januari 2023 18:30 WIB

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta -Elon Musk, CEO dari SpaceX dan Tesla, membeli Twitter pada tahun 2022. Ini mengejutkan banyak orang, karena Elon Musk lebih dikenal sebagai entrepreneur dan pengusaha teknologi daripada pemilik media sosial. Namun, membeli Twitter bukanlah hal yang baru bagi Elon Musk, karena dia sudah terlibat dalam berbagai proyek dan bisnis besar selama bertahun-tahun.

Elon Musk membeli Twitter diyakini dengan tujuan untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya di dunia. Twitter adalah salah satu media sosial terbesar di dunia, dengan jutaan pengguna aktif setiap harinya. Ini membuat platform ini menjadi alat yang sangat kuat bagi Elon Musk untuk menyampaikan pesan dan visinya kepada masyarakat luas.

Baca : Twitter Hapus Tombol Direct Message di Platform Android dan IPhone, Ada Apa?

Dengan membeli Twitter, Elon Musk juga bisa memanfaatkan platform ini untuk mempromosikan proyek dan bisnis yang dia kelola. Seperti SpaceX, Tesla, dan Neuralink, dapat dipromosikan melalui Twitter untuk menarik perhatian dan dukungan publik. Ini akan membantu memperluas jangkauan dan popularitas proyek dan bisnis Elon Musk.

Namun, ada juga beberapa risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh Elon Musk setelah membeli Twitter. Terutama, Elon Musk harus memastikan bahwa platform ini tidak digunakan untuk menyebarkan pesan yang tidak benar atau tidak bertanggung jawab. Elon Musk juga harus memastikan bahwa platform ini tetap mempertahankan integritas dan kepercayaan publik.

Di Balik Pembelian Twitter

Secara keseluruhan, membeli Twitter adalah keputusan yang audacious bagi Elon Musk, namun juga membawa potensi besar bagi kemajuan dan pengaruhnya di dunia. Bagaimana hasil dari kepemilikan Elon Musk akan terlihat nanti, tetapi ini menunjukkan betapa visionernya Elon Musk dan betapa besar ambisinya untuk memperluas jangkauan dan pengaruhnya.

Advertising
Advertising

Setelah membeli Twitter, Elon Musk mengalami beberapa kontroversi yang melibatkan penggunaan platform media sosial tersebut. Kontroversi ini melibatkan tindakan dan pernyataan Elon Musk yang dianggap tidak sesuai oleh sebagian besar masyarakat dan pengguna Twitter.

Salah satu kontroversi terbesar Elon Musk usai pegang Twitter adalah...
<!--more-->

Salah satu kontroversi terbesar yang dialami Elon Musk setelah membeli Twitter adalah pernyataannya tentang cryptocurrency. Elon Musk sering menyebutkan dan mempromosikan cryptocurrency seperti Bitcoin dan Dogecoin melalui Twitter. Ini membuat harga cryptocurrency tersebut naik dan turun secara drastis, yang membuat banyak pengguna Twitter merasa tidak puas.

Selain itu, dilansir dari laman resmi Business Insider, terdapat bocoran pesan yang mengatakan bahwa Elon Musk memerintahkan staf Twitter untuk menangguhkan akun Twitter Chad Loader, yang merupakan aktivis sayap kiri Amerika Serikat. Hal tersebut diketahui melalui tangkapan layar yang dimiliki oleh Bloomberg yang berisi penangguhan tersebut merupakan permintaan langsung dari Elon Musk.

Kontroversi lain yang melingkupi Elon Musk adalah pernyataannya tentang masalah sosial dan politik. Elon Musk sering menyampaikan pendapat dan pernyataan kontroversial melalui Twitter, yang menimbulkan kemarahan dan kecaman dari sebagian besar masyarakat. Ini menunjukkan bahwa memegang posisi sebagai pemilik Twitter memiliki tanggung jawab besar terhadap apa yang dikatakan dan dipromosikan melalui platform tersebut.

Selain itu, banyak yang merasa bahwa kepemilikan Twitter oleh Elon Musk akan mempengaruhi integritas dan objektivitas platform tersebut. Ada kekhawatiran bahwa Elon Musk akan menggunakan Twitter untuk mempromosikan proyek dan bisnisnya, yang dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap platform tersebut.

Secara keseluruhan, kontroversi yang dialami oleh Elon Musk setelah membeli Twitter menunjukkan betapa pentingnya memahami dan memegang tanggung jawab atas tindakan dan pernyataan yang dilakukan melalui platform media sosial. Elon Musk harus memastikan bahwa penggunaan Twitter tetap sesuai dengan etika dan norma yang berlaku agar tidak menimbulkan kontroversi dan mempengaruhi integritas platform tersebut.

RENO EZA MAHENDRA
Baca : Kisruh Twitter Setelah Dimiliki Elon Musk

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

9 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

10 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya