Dosen IPB Manfaatkan Limbah Mata Ikan Tuna untuk Cegah Stunting

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Selasa, 31 Januari 2023 20:14 WIB

Vita Docosa, suplemen dari limbah mata ikan tuna. Dok. IPB

TEMPO.CO, Jakarta - Berawal dari polemik limbah industri perikanan, Dosen Departemen Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan (FPIK) IPB University, Wini Trilaksani, menemukan strategi pengelolaan melalui peningkatan nilai tambah limbah industri perikanan menjadi produk kesehatan yang bermanfaat.

Ikan tuna terkenal sebagai makanan mewah yang produksinya diekspor ke berbagai penjuru dunia. Hanya saja, tidak semua bagian ikan tuna dimanfaatkan oleh berbagai industri. Hanya 40-60 persen dari bagian ikan tuna yang digunakan, sedangkan sisanya menjadi limbah. Limbah ikan tuna antara lain adalah bagian kepala, sirip, kulit, jeroan dan juga tulang.

Menurut Wini, bagian 18 persen kepala tuna yang menjadi limbah dari seluruh bagian tubuh tuna. Hal ini membuat Wini berpikir untuk menjadikan limbah tuna peluang dalam memberikan nilai tambah.

Baca juga: ITB Gagas Pusat Studi Antariksa, Rektor: Lokasinya Masih Rahasia

Setelah Wini melakukan penelitian, bagian mata dan otot mata ikan tuna dapat menjadi salah satu sumber baru dalam mendapatkan Ecosa Pentaenoic Acid (EPA) dan (Docosa Heksanoic Acid) DHA yang diperkirakan mencapai 7 persen dan 35 persen.

“Mata ikan tuna ini dapat diekstrak dan menghasilkan minyak ikan yang kaya akan omega-3 yang selama ini kebutuhannya terus meningkat dan dicukupi dari impor,” paparnya dilansir dari laman IPB pada Selasa, 31 Januari 2023.

Ia menjelaskan, omega-3 memiliki beragam manfaat yakni meningkatkan perkembangan kognitif, meningkatkan kemampuan bicara dan interaksi sosial, mencegah terjadinya stres, membantu proses perkembangan otak dan retina janin, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, serta untuk kesehatan mata.

Ia menambahkan, kurangnya EPA dan DHA dapat menjadi pemicu atas terjadinya penurunan kesehatan dan kecerdasan yang dikhawatirkan juga terjadi sebagai dampak lanjut stunting di Indonesia. Tercatat oleh World Health Organization (WHO) pada 2017, sebanyak 2 dari 5 balita stunting berada di Asia Tenggara. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, angka stunting di Indonesia masih 21,6 persen.

“Oleh sebab itu kita perlu mencari cara bagaimana agar EPA dan DHA pada anak Indonesia dapat tercukupi. Yang telah kami lakukan adalah memanfaatkan limbah mata ikan tuna menjadi suplemen minyak ikan kaya DHA dalam bentuk kapsul yang diberi nama Vita Docosa,” jelasnya.

Ia menuturkan, Vita Docosa didesign untuk semua kalangan terutama untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang membutuhkan kecukupan gizi yang optimal.

Wini mengungkapkan bahwa dua kapsul Vita Dacosa telah setara sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) DHA yang dibutuhkan oleh seseorang. Saat ini Vita Docosa telah diproduksi dan akan menjadi produk yang dikomersialkan. Ia berharap inovasi ini dapat menjadi perhatian pemerintah untuk dapat disalurkan ke masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dampak stunting di Indonesia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

2 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

2 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT di IPB University, Sebagian Peserta Harus Parkir Terpisah dan Naik Bus Ini

3 hari lalu

UTBK SNBT di IPB University, Sebagian Peserta Harus Parkir Terpisah dan Naik Bus Ini

IPB University menjadi salah satu pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

3 hari lalu

Sebanyak 16.627 Peserta Akan Ikuti UTBK-SNBT IPB University, Panitia Ingatkan Ini

16.627 peserta akan ikuti UTBK-SNBT di IPB University pada 30 April 2024, 02 - 07 Mei 2024 dan 14 - 20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

4 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

5 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

7 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

8 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya