Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
TEMPO.CO, Jakarta - Tinggi kolom letusan Gunung Semeru pada hari ini, Minggu 5 Februari 2023, mencapai sekitar 1.500 meter di atas puncak. Letusan atau erupsi tepatnya terjadi pada pukul 12.42 WIB.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 900 detik," bunyi keterangan yang diberikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, via akun media sosial Twitter.
Secara keseluruhan, sepanjang pukul 12-18, tercatat 16 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 62-132 detik. Awan panas guguran yang terjadi dalam erupsi hari ini viral di media sosial.
Catatan Tempo.co, ini adalah letusan paling signifikan sejak Gunung Semeru ditetapkan berstatus Awas setelah erupsi dan muntahan awan panas pada 4 Desember 2022. Tak sampai sepekan, status gunung api di Lumajang, Jawa Timur, itu kembali diturunkan menjadi Siaga pada 9 Desember lalu.
Sedang pasca-erupsi hari ini tak ada perubahan status gunung api itu. Gunung Semeru masih Siaga, bersama Gunung Merapi di Yogyakarta dan Anak Krakatau di Lampung. Hanya tiga rekomendasi berikut dikeluarkan PVMBG di Semeru,
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Waspadai pula potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.
Baca SelengkapnyaDengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami
Baca SelengkapnyaAda tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaPenurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Baca SelengkapnyaSatu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru
Baca SelengkapnyaGunung Ruang salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara. Gunung ini mengalami letusan eksplosif terbaru dalam kurun waktu 22 tahun terakhir
Baca Selengkapnya