Mengenal Fitur GodMode Twitter yang Bisa Meretas Akun Centang Biru

Reporter

Andika Dwi

Editor

Erwin Prima

Selasa, 7 Februari 2023 12:50 WIB

Logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS 27 Oktober 2022. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Pada tahun 2020, Reuters mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 staf Twitter memiliki akses untuk meretas. Hak untuk masuk dan mengubah pengaturan pada akun pengguna tersebut dikenal dengan istilah GodMode.

Bersama FBI, pihak Twitter berusaha menyelidiki pelanggaran privasi yang terjadi. Selang dua tahun, masalah keamanan diduga kembali terulang pada platform berjejaring sosial yang dibeli Elon Musk tersebut.

Pelapor anonim (whistleblower) sekaligus mantan karyawan Twitter mengakui bahwa perkara keamanan serius pada tahun 2020 belum sepenuhnya tuntas. Perusahaan mengklaim bahwa persoalan telah teratasi, namun kontroversi itu kembali menyeruak di tahun 2023 setelah diganti namanya menjadi Privileged Mode (mode istimewa). Lantas, sesungguhnya apa itu GodMode?

Apa itu GodMode di Twitter?

Dilansir dari laman Fortune, penguak fakta melaporkan bahwa fungsi GodMode pada mulanya dimaksudkan untuk membantu pengiklan yang tidak bisa membuat cuitan sendiri. Para staf Twitter akan berperan sebagai mitra untuk mengunggah tweet di platform tersebut.

Sebelum diambil alih Elon Musk, sistem perlindungan privasi Twitter mendulang kritik keras. Pasalnya, sekelompok pemuda sukses membobol sistem GodMode serta mengirimkan cuitan di beberapa akun centang biru milik tokoh politik dunia, mulai dari Joe Biden, mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama, hingga CEO Tesla sendiri.

Advertising
Advertising

Sejak saat itu, Twitter mengklaim telah memperbaiki gangguan dan mulai membatasi penggunaan fitur GodMode. Tiga bulan usai masa kepemimpinan Elon Musk, beberapa staf bergantian undur diri dan mengatakan Twitter mempunyai keamanan lebih buruk. Diketahui fitur istimewa itu masih disediakan untuk para teknisi yang meminta izin akses. Bahkan perubahan yang dilakukan tidak dapat dilacak lagi.

Berdasarkan laporan Reuters, Twitter menyatakan bahwa pelaku peretasan memanipulasi sejumlah kecil karyawan dan memakai kredensial mereka. Namun, mereka enggan menuturkan jumlah pasti staf dengan akses GodMode yang diduga di atas 1.000 orang. Twitter juga mengambil langkah untuk merekrut kepala sistem keamanan baru yang lebih baik supaya dapat melatih karyawan lain dan melawan tipu daya dari pihak luar.

Bahaya Fitur GodMode di Twitter


Lebih lanjut, bekas pekerja perusahaan Twitter tersebut mendemonstrasikan bahwa seseorang dengan akses bisa dengan mudah melakukan perubahan pada akun pengguna. Termasuk pula para pengembang (developer) yang hanya perlu mengubah satu baris kode sederhana, misalnya dari perintah “FALSE” menjadi “TRUE”.

Tidak hanya membuat cuitan, si mantan karyawan juga menampilkan tangkapan layar berisi contoh sebuah cuitan yang bisa diubah menjadi huruf kapital, yakni “BERPIKIRLAH SEBELUM ANDA MELAKUKAN INI”. Dia menjelaskan bahwa para teknisi diketahui mampu menghapus tweet dan komentar pula.

Sejumlah insinyur masih bebas membuka program internal GodMode atau Privileged Mode. Artinya, meskipun pengguna berulang kali mengganti kata sandi (password), para staf begitu mudahnya untuk mengakses kapan pun dan di mana pun.

Whistleblower Aid yang membocorkan informasi pada Oktober 2022 silam kepada FTC, menyebutkan bahwa GodMode memungkinkan siapa saja masuk ke akun pengguna Twitter, asalkan ia memakai atau berhasil meretas komputer salah satu insinyur.

“Kehadiran GodMode menjadi bukti merugikan bagi pengguna dan investor. Hal ini menjadi keyakinan yang masuk akal bahwa perkara ini merupakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Twitter,” tulis Whistleblower Aid pada situs Fortune.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | FORTUNE | REUTERS

Baca:
Bocoran, Twitter Bakal Patok Harga Centang Emas 1.000 Dolar per Bulan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

6 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

9 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

9 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

10 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

17 hari lalu

Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

22 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

Chatbot Grok Tersedia untuk Pengguna Premium X

22 hari lalu

Chatbot Grok Tersedia untuk Pengguna Premium X

Media sosial X memperluas akses ke chatbot Grok xAI untuk pelanggan premium, mengikuti pengumuman Elon Musk

Baca Selengkapnya