Aplikasi Desanesha ITB Sasar Daerah 3T, Gandeng Kementerian Desa

Sabtu, 11 Februari 2023 14:13 WIB

LPPM ITB membuat aplikasi Desanesha untuk menampung masalah kepala desa di Indonesia. (Dok.LPPM ITB)

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menjalin kerja sama penggunaan aplikasi Desanesha pada Jumat, 10 Februari 2023. Dari total sekitar 75 ribu desa di Indonesia, target sasaran penggunaan aplikasi itu pada desa terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3T.

Rektor ITB Reini D. Wirahadikusumah mengatakan, aplikasi Desanesha dibuat oleh Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat ITB. Nama aplikasi yang gabungan dari desa dan Jalan Ganesha, tempat kampus ITB berpusat itu sebelumnya telah diluncurkan pada Desember 2022.

Reini berharap aplikasi itu bisa memperkuat komunikasi publik ITB mengenai apa yang telah dilakukan. “Kalau dilakukan tapi kurang tersampaikan, tentunya manfaatnya pun jadi terbatas,” kata dia di Gedung Rektorat ITB pada Jumat, 10 Februari 2023.

Sementara itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, perjanjian kerja bersama itu untuk penguatan pengabdian masyarakat ITB di daerah 3T wilayah Indonesia Timur. “Ini sangat menggembirakan bagi Kementerian Desa karena mendapat dukungan yang luar biasa untuk wilayah 3T,” ujarnya di Bandung.

Aplikasi itu dirancang untuk menampung masalah kepala desa di Indonesia berkaitan dengan kondisi di wilayahnya. Setelah itu, masalah tersebut ditanggapi dan dibantu para dosen ITB sesuai keahliannya. Pengguna aplikasi itu terbatas untuk kalangan dosen ITB dan para kepala desa yang mengunduh aplikasi.

Advertising
Advertising

Kepala Badan Pengembangan Informasi Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ivanovich Agusta mengatakan, kepala desa bisa menggunakan aplikasi Desanesha. “Tidak diwajibkan, mulai hari ini aplikasi Desanesha sudah ada di web Kementerian Desa,” katanya.

Dalam sehari kementerian bisa menginformasikan aplikasi itu pada 65 ribu desa. Kementerian Desa menurutnya juga akan membantu mengerahkan pendamping desa untuk membantu para pakar dari ITB.

Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Deny Willy Junaidy mengatakan, pakar dari ITB akan memberikan teknologi terapan yang dibutuhkan kepala desa, bukan konsep atau teorinya. Sejauh ini ITB telah menerapkannya pada 1.600 desa binaan.

Sementara dengan aplikasi Desanesha, pihaknya membuat saringan untuk wilayah 3T di daerah Indonesia Timur. “Prioritasnya sebanyak 1200 desa,” kata dia. Rencananya ITB akan mengundang Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum di Indonesia untuk bisa bergabung dalam aplikasi itu.

Pilihan Editor: Dosen UI Sebut Generasi Lahir 1981-1994 Terancam Tak Bisa Beli Rumah karena Hal Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

14 jam lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

1 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

3 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

4 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

4 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

5 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

5 hari lalu

3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10.

Baca Selengkapnya