Universitas di AS Meminta Maaf Gunakan ChatGPT untuk Kirim Pesan Terkait Penembakan Massal

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Kamis, 23 Februari 2023 15:55 WIB

Mahasiswa Michigan State University memprotes kekerasan senjata setelah penembakan massal, di State Capitol di Lansing, Michigan, AS, 20 Februari 2023. REUTERS/Emily Elconin

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat Vanderbilt University, Amerika Serikat, meminta maaf kepada mahasiswa karena telah menggunakan ChatGPT untuk menulis pesan elektronik terkait peristiwa penembakan massal di Michigan. Penembakan massal di kampus Michigan State University terjadi pada 13 Februari 2023 telah merenggut nyawa tiga mahasiswa dan melukai lima orang.

Pesan yang berisi imbauan untuk menciptakan lingkungan inklusif tersebut dikirim dari Peabody School of Education and Human Development, fakultas pendidikan di Vanderbilt University. Bunyi dari sebagian surat elektronik itu yakni “Penembakan Michigan baru-baru ini adalah pengingat tragis akan pentingnya menjaga satu sama lain, terutama dalam konteks menciptakan lingkungan yang inklusif,” seperti dilansir oleh surat kabar mahasiswa Vanderbilt Hustler.

Ternyata, di bagian bawah pesan, dalam ukuran kecil dan tanda kurung, terdapat sebuah kalimat yang berbunyi: “Parafrase dari model bahasa AI ChatGPT OpenAI, komunikasi pribadi, 15 Februari 2023”. Pesan tersebut ditandatangani oleh dua administrator kampus.

Setelah muncul protes dari mahasiswa ihwal pembuatan surat menggunakan ChatGPT, salah satu dekan Peabody meminta maaf karena telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menulis email tentang tragedi kemanusiaan.

“Meskipun kami percaya pada pesan inklusivitas yang diungkapkan dalam email, menggunakan ChatGPT untuk merangkai pesan atas nama komunitas kami di masa duka dan sebagai respons atas tragedi, itu bertentangan dengan nilai-nilai Peabody College,” kata pesan Nicole Joseph, salah satu dekan yang menandatangani email tersebut.

Advertising
Advertising

Joseph mengatakan hal ini menjadi pelajaran bagi kampus. “Seperti semua teknologi baru yang memengaruhi pendidikan tinggi, momen ini memberi kami semua kesempatan untuk merenungkan apa yang kita ketahui dan apa yang masih harus kita pelajari tentang AI," ujarnya

Nicole Joseph dan asisten dekan Hasina Mohyuddin yang juga menandatangani pesan tersebut telah mundur dari jabatan mereka di Peabody, sementara universitas melakukan tinjauan yang menyeluruh.

Setelah diluncurkan pada November lalu, ChatGPT telah digunakan untuk menulis pesan, esai, cerita, hingga lirik lagu. Meskipun populer dan memiliki daya tarik bagi masyarakat luas, perangkat lunak ini masih menimbulkan kekhawatiran etis, seperti kemampuannya membantu siswa untuk menyontek, serta menyebarkan bias dan misinformasi.

CNN | The Guardian

Pilihan Editor: 1.591 Mahasiswa UGM Diwisuda, Ini Lulusan Tercepat dan Termudanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

58 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

2 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

4 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

14 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

19 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

19 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

23 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya