Migrasi Aplikasi PeduliLindungi ke SATUSEHAT Terkendala, Kemenkes: Dalam Proses

Rabu, 1 Maret 2023 11:58 WIB

Peserta ujian SBMPTN memindai aplikasi PeduliLindungi di Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah memangkas ratusan aplikasi kesehatan menjadi aplikasi SATUSEHAT, termasuk di antaranya aplikasi PeduliLindungi. Namun, proses migrasi aplikasi PeduliLindungi saat ini terkendala, sebagaimana yang dialami Tempo.

Pada Google Play aplikasi PeduliLindungi meminta pembaruan sebesar 18 MB. Gambar profil PeduliLindungi pun berubah seperti lembaran kalender harian yang baru disingkap sebagian. Terlihat di lembar bawah kata “Sehat” yang menjadi bagian dari tulisan “SATUSEHAT”.

Setelah pembaruan selesai terlihat aplikasi berganti nama menjadi SATUSEHAT dengan gambar profil bagaikan empat hati berwarna hijau. Tempo berusaha mendaftar baik menggunakan nomor telepon maupun email. Namun, beberapa kali percobaan, selalu gagal. Saat memasukkan nomor telepon dan email keluar kalimat “Silahkan register terlebih dahulu.”

Saat mencoba mendaftar dari awal, akan ditanya: nomor telp/email, warga negara, nama lengkap, tanggal lahir, nomor induk kependudukan. Sayangnya, setelah selesai mengisi data tersebut, keluar notifikasi “mobile number already exist.” Demikian juga saat memasukkan dengan alamat email, keluar kalimat “user already exist”.

Masih Migrasi

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa aplikasi SATUSEHAT masih dalam proses transisi. “Saat ini kami sedang dalam proses migrasi data. Hal tersebut mengakibatkan munculnya berbagai kendala, baik saat proses login maupun tampilan tiket dan sertifikat vaksin,” ujar Nadia yang dihubungi, Rabu, 1 Maret 2023. Kementerian Kesehatan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

Advertising
Advertising

Kementerian Kesehatan mengimbau untuk sementara waktu masyarakat dapat menggunakan tiket maupun sertifikat vaksin yang telah dimiliki secara fisik maupun tersimpan secara digital untuk kepentingan aktivitas tertentu.

Selain itu, bila terjadi kendala lebih lanjut, dapat menyampaikannya secara langsung melalui email helpdesk@Kemkes.go.id atau WA di nomor 0811 1050 0567.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

15 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

15 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

25 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

42 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

43 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya