Dirjen Dikti Kemendikbud: Kurikulum dan Dunia Kerja seperti Tom & Jerry

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Jumat, 10 Maret 2023 12:38 WIB

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kurikulum dan dunia kerja terus berkejar-kejaran imbas dari perubahan kurikulum lima tahun sekali. Perubahan ini mengikuti evaluasi dari lulusan yang telah bekerja dan melanjutkan studinya. Perbaikan yang ada, baru tampak di lima tahun berikutnya dan terus berputar-putar tiada henti. Dua hal itu seperti Tom & Jerry, serial kartun kucing dan tikus yang suka kejar-kejaran.

Hal tersebut disampaikan Nizam, Direktur Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dalam Forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Santika Dyandra Hotel and Convention Medan, Sumatra Utara pada Rabu, 8 Maret 2023.

“Kita selalu tertinggal paling tidak 10 tahun dari dunia kerja yang akan dimasuki oleh lulusan kita. Seperti Tom & Jerry, kejar-kejaran enggak pernah tertangkap,” ujar Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dilansir dari nu.or.id pada Jumat, 10 Maret 2023.

Tiap lima tahun itu, lembaga pelayanan pendidikan terus memperbaharui kurikulumnya dan menanyakan perihal kekurangan lulusannya kepada industri yang menyerapnya. Oleh karena itu, Nizam menegaskan agar seluruh sivitas akademika dapat memberanikan diri untuk berubah.

Kemendikbudristek, kata Nizam, melalui program Kampus Merdeka, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menggali pengalaman belajar di luar program studinya dan pengalaman bekerja secara langsung di dunia yang dikehendakinya. Kemendikbudristek memberikan kesempatan mahasiswa untuk dapat belajar selama satu semester di luar bidang yang digelutinya.

Advertising
Advertising

Misalnya, mahasiswa pada bidang sains atau Teknik dapat mengambil studi sosial, seperti sosiologi, komunikasi, ekonomi, ataupun ilmu politik. Pun sebaliknya, mahasiswa yang mengambil jurusan sosial dapat mengambil studi semester pada bidang teknologi, sains, ataupun Teknik. Sementara dua semester lainnya, mahasiswa dapat keluar dari kampus untuk mengambil pengalaman secara langsung dalam dunia kehidupan yang sesungguhnya, baik bekerja, pengabdian ke masyarakat, atau lainnya.

“Intinya, kami menyiapkan lulusan yang berubah bersama dengan dunia kerja yang berubah,” ujar Nizam yang menamatkan studi master dan doktornya di Imperial College of Science and Technology University of London itu.

Dalam dua tahun terakhir, sudah ada 420 ribu mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Menurutnya, ada akademisi yang mengkritisi program tersebut karena seolah-olah memvokasikan perguruan tinggi. Padahal, mengutip Albert Einstein, ia menyampaikan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman.

“Apa yang kami ajarkan itu hanya informasi. Itu bukan pengetahuan. Itu informasi yang diberikan kepada manusia. Knowledge sesungguhnya dari pengalaman,” katanya.

Hal tersebut, kata Nizam, bisa dirasakan setelah lulus. Sebab, dengan begitu, mahasiswa dapat langsung mengetahui permasalahan konkret di wilayah ekonomi, pasar, masyarakat, dan dunia yang sesungguhnya. “Lulusan tidak akan ragu ketika masuk dunia kerja. Akhirnya mencoba-coba satu semester keluar. Kami hindari melalui skema kampus merdeka ini,” katanya.

Nizam mengatakan perguruan tinggi tidak boleh hanya menyediakan ilmu, tetapi juga perlu menyiapkan, merancang, dan membuka gerbang bagi mahasiswanya untuk memasuki masa depannya. “Kami menyiapkan betul soft skill, hard skill. Membuka spektrum lulusan beragam,” katanya.

Pilihan Editor: Dosen Unair Inisiasi Produksi Membran Hemodialisis Pertama di Indonesia

Berita terkait

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

1 hari lalu

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.

Baca Selengkapnya

Tinjau Hari Pertama UTBK 2024, Dirjen Dikti Apresiasi Persiapan UI

2 hari lalu

Tinjau Hari Pertama UTBK 2024, Dirjen Dikti Apresiasi Persiapan UI

UI menjadi salah satu lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

3 hari lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

14 hari lalu

P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

Terjadi penurunan jumlah siswa angkatan pertama kurikulum merdeka yang diterima jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

15 hari lalu

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

16 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

17 hari lalu

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

21 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

21 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya