Klub Astronomi Amatir Jakarta: Kami Sekarang Bagai Tunawisma
Reporter
Maria Fransisca Lahur
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 22 Maret 2023 06:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ini masih kelanjutan dampak devitalisasi Planetarium Jakarta pasca-revitalisasi Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) oleh Pemerintah DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh PT Jakarta Propertindo atau Jakpro. Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) mengaku kini kesulitan menggelar kegiatan regulernya.
Seperti diketahui, HAAJ biasa bernaung di antara ruang-ruang yang ada di Gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta di TIM. “Kami sekarang bagai tunawisma, gak punya rumah,” kata ketua himpunan itu, M. Ananda Reza Kurniawan, saat ditemui di kompleks TIM, Sabtu 18 Maret 2023.
Setiap mau mengadakan kegiatan, mereka kini mengaku harus mencari-cari ruangan yang bisa digunakan. Ini sudah terjadi dengan dua agenda reguler yang sudah dilalui.
Agenda Kegiatan Penuh Drama
Pertama pada 4 Maret lalu. Sesuai agenda yang telah lama dirancang, akan diadakan pertemuan rutin yang kali itu akan membahas ‘Gerhana Matahari Hibrida’ namun secara mendadak acara diundur menjadi 11 Maret 2023.
Penyebabnya, Gedung Teater Jakarta tempat biasa HAAJ tumpangi pasca-Planetarium Jakarta berakhir berantakan usai Revitalisasi TIM, sedang penuh acara pertunjukan. Ananda dkk biasanya menumpang di satu sudut di lobi Teater Jakarta.
Mereka kemudian menanyakan ketersediaan ruangan di gedung lain di kompleks TIM yang dikelola oleh Jakpro tersebut. “Kami buat pengajuan penggunaan Ruang Toety Harafiah tapi diharuskan membayar 2,3 juta rupiah,” kata Andre, sapaan Ananda.
Setelah lewat negosiasi, pada 3 Maret sore didapat kesepakatan untuk menggratiskan biaya sewa. Biaya itu dialihkan ke Dinas Kebudayaan DKI lewat subsidi kegiatan. Kronologi ini dibenarkan seorang lainnya dari Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM yang mengikuti upaya mencari ruangan itu dan tampak dari notula hasil pertemuan.
Namun, sayangnya, kabar tersebut terlalu mepet untuk publikasi acara sesuai jadwal semula. Kegiatan diskusi astronomi yang sudah dirancang itupun terpaksa dimundurkan.
Kedua, rencana kegiatan 18 Maret lalu. Adanya lampu hijau mendapatkan ruang gratis dimanfaatkan untuk agenda kegiatan berikutnya tersebut dan pengajuan surat sudah diajukan 5 Maret. “Jadi, begitu itu dibatalkan pinjam untuk tanggal 4 Maret 2023 karena mepet, langsung memasukkan surat baru pengajuan 18 Maret," kata Andre.
Agenda itu merancang membahas tentang ‘Hisab dan Rukyat’. Pembicara tamu sudah ditentukan yakni dari Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama.
Pada 16 Maret 2023 diadakan rapat persiapan teknis dengan tim operasional Jakpro. Hasilnya, ruangan dijanjikan sudah siap jam 8 pagi lengkap dengan penataan kursi juga fasilitas penyejuk ruangan.
“Kenyataannya ruangan masih terkunci hingga pukul 14.30 dan petugas keamanannya masih harus koordinasi kiri-kanan memastikan kebenaran ruangan tersebut akan kami pakai," tutur Andre
Saat ruangan akhirnya terbuka, kondisinya disebutkan Andre belum siap sehingga harus ditata sendiri oleh tim dari HAAJ. Jumlah kursi juga tidak sesuai dengan yang dijanjikan sehingga masih harus mencari tambahannya sendiri. Pun dengan penyetelan penyejuk ruangan yang belum siap.
“Intinya, kesan pertama menggunakan ruangan itu, cukup kecewa,” kata Andre.
Ruangan Kosong di Planetarium Jakarta?
Pasca-revitalisasi TIM, sebenarnya ada sebuah ruangan yang telah jadi dan sempat dipakai oleh HAAJ. Acara ‘Bincang Santai Astronomi’ pada Sabtu, 24 September 2022, bisa dibilang istimewa, karena kembali melakukan kegiatan di gedung sendiri.
Tapi, menurut sumber di UP PKJ TIM, ruangan tersebut belum bisa dipakai kembali karena belum ada izin dari direksi Jakpro untuk berbayar atau tidak. Ini juga tertulis dalam notula hasil pertemuan saat HAAJ mencari ruangan alternatif.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.