Kisah Anthony Fokker, Pembuat Pesawat Tempur Andalan Jerman Kelahiran Blitar

Reporter

Rindi Ariska

Jumat, 7 April 2023 04:30 WIB

David King, mengendarai pesawat tipe Fokker DR-1 yang digunakan dalam Perang Dunia I saat pertunjukan di Old Rhinebeck Aerodrome, Rhinebeck (6/7). AP/Mike Groll

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang sangka jika Anthony Fokker yang merupakan seorang tokoh pembuat pesawat tempur, Fokker D VII yang menjadi andalan Jerman selama Perang Dunia I (PD I) lahir di Blitar, Indonesia.

Dikutip dari Britannica, Anthony Fokker yang memiliki nama lengkap Anthony Herman Gerard Fokker lahir di Blitar pada 6 April 1890. Ia berasal dari keluarga pengusaha perkebunan. Ayahnya seorang pemilik perkebunan kopi, dan hasil panennya menjadi barang ekspor bernilai tinggi ke sejumlah negara Eropa.

Meskipun Anthony Fokker lahir di Blitar, namun ia hanya tinggal di Indonesia sampai dengan usia empat tahun. Keputusan keluarganya untuk pulang dan menetap di Harlem, Belanda, membuatnya meninggalkan tempat kelahirannya.

Sebagai seorang remaja, Anthony Fokker telah berkembang menjadi perancang dan pembangun yang cerdas. Orang tuanya mengizinkannya pergi ke Jerman untuk belajar desain dan pembuatan mobil. Selama di Jerman, Anthony terpesona dengan mesin terbang yang saat itu baru dikembangkan.

Pada 1910 di usianya yang ke 20 tahun, Anthony Fokker membuat pesawat pertamanya dan belajar sendiri untuk menerbangkannya. Pesawat pertamanya bernama de Spin atau si Laba-laba berhasil dia buat, namun saat melakukan uji coba penerbangan, pesawatnya itu hancur menabrak pohon. Setahun berikutnya, de Spin II rampung dibuat. Sama seperti de Spin I, nasib de Spin versi kedua ini juga hancur akibat jatuh pada Mei 1911.

Advertising
Advertising

Sebelum mulai membuat de Spin III, Fokker lebih dulu mendirikan perusahaan Fokker Aeroplane Bau dan sekolah penerbangan pada 1912. Pada 1912 ia mendirikan pabrik pesawat kecil di Johannisthal, dekat Berlin. Dikutip dari New Netherland Institute, pada awal Perang Dunia I, pesawat Fokker langsung diminati dan dengan cepat Korps Udara Jerman menjadi pelanggan terbesarnya. Pemerintah Jerman memaksa perusahaan industri besar Junkers untuk bekerja dengan Fokker dalam pembangunan desain Fokker. Keberhasilan Korps Udara Jerman dalam Perang Dunia Pertama memaksa perhatian semua pemerintah akan pentingnya pesawat sebagai bagian dari pertahanan negara mereka.

Sejak saat itu, nama Fokker kian tenar. Karena terikat kontrak militer Jerman, dia mulai merancang kapal perang untuk Angkatan Udara Jerman. Hasilnya ada 700 pesawat yang dibuat khusus untuk Perang Dunia I. Selain membuat pesawat, Fokker juga ahli menerbangkan pesawat. Karena itu dia kerap melakukan demonstrasi terbang, seperti dilansir dari The Famous People.

Setelah perang, Fokker dapat pindah dari Jerman, yang sekarang tidak lagi menjanjikan secara ekonomi atau industri. Ia dapat memindahkan sebagian besar peralatan dan inventaris pembuatan pesawatnya dari Jerman ke Belanda. Di sana ia mendirikan pabrik pesawat terbang bernama Dutch Aircraft Factory.

Namun, ia menyadari bahwa masa depan industri pesawat terbang ada di Amerika Serikat. Pada 1922 ia hijrah ke Amerika Serikat dan kembali mendirikan Fokker Aircraft Corporation. Hanya sembilan bulan tinggal di Paman Sam, pria kelahiran Blitar meninggal di usia 49 tahun karena penyakit pneumococcal meningitis pada 23 Desember 1939.

Pilihan Editor: Pesawat Made In Temanggung Ini Terbang Tinggi 200 Meter

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

5 hari lalu

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

Konser Sheila on 7 diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan salah satu pangkalan TNI AU yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya