Mahasiswa Indonesia di Sudan: HP Diperiksa Tentara, Disita Jika Ada Foto Perang

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Rabu, 26 April 2023 14:38 WIB

WNI di Khartoum yang akan dievakuasi dari Sudan, 24 April 2023. (KBRI Khartoum)

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa asal Kecamatan Krembung, Sidoarjo di Sudan, Muhammad Kays Reza Fahlefy, berharap segera dapat dievakusi oleh pemerintah ke tempat yang lebih aman. Hal tersebut menyusul berkecamuknya perang di negara tersebut. Reza juga berharap pemerintah dapat membantu mengambil ijazah yang disimpan oleh pihak kampus sejak pendaftaran awal.

“Saya bersama teman-teman sebanyak 23 orang tinggal di Wisma Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan. Ada juga para pengungsi dari asrama yang jaraknya sangat dekat dari markas militer,” katanya dilansir dari NU Online Jatim pada Rabu, 26 April 2023.

Reza yang saat ini menempuh kuliah di Internasional of Africa program studi Hadist itu mengatakan kondisi dia dan teman-temannya untuk saat ini baik-baik saja. Keadaan di sekitar tempatnya, menurut Reza, sunyi karena adanya gencatan senjata selama tiga hari.

Namun, Reza dan teman-temannya merasa sulit karena aliran listrik padam selama enam hari penuh akibat dampak perang. Selain itu, kata dia, terjadi pula penjarahan yang dilakukan oleh warga sipil yang tidak bertanggung jawab.

“Pernah dua hari terjadi pemutusan jaringan internet. Padahal internet sangat penting untuk informasi terkini warga negara Indonesia (WNI) di sini," ujarnya,

Advertising
Advertising

Meski begitu, Reza mengaku bersyukur para tetangganya warga Sudan sangat baik. "Kami mendapat pinjaman fasilitas transportasi dari tetangga kami warga Sudan untuk membeli kebutuhan hingga dipinjami genset ketika listrik padam dan diberi air bersih,” ujarnya.

Reza menceritakan tentara di sana berkeliling dan mengecek handphone warga. Mereka akan menyita ponsel jika di dalamnya terdapat foto atau video terkait kondisi di Sudan. Maka itu Reza tak berani untuk mengambil foto situasi dan kondisi perang di Sudan.

“Kami tidak berani menyimpan foto dan video terkait kondisi. Terkadang kalau bertemu para militer, HP kami diperiksa. Jika ada foto atau video terkait perang yang sedang berlangsung, handphone kami akan disita,” ucapnya.

Alumni Madrasah Bertaraf Interasional (MBI) Amanatul Ummah itu berharap agar proses evakuasi bisa berjalan lancar dan aman. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa pemerintah tengah mengevakuasi sebanyak 538 orang warga negara Indonesia dari Sudan.

Ratusan WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita. WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarga.

Pilihan Editor: Freeport Buka Lowongan Magang untuk Mahasiswa D4-S2, Dapat Uang Saku dan Tiket PP

Berita terkait

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

2 jam lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

4 jam lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

4 jam lalu

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

5 jam lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

7 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

22 jam lalu

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

22 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

1 hari lalu

Polisi Proses Laporan Rektor Unri Terhadap Mahasiswa yang Kritik Biaya Kuliah

Polda Riau menyelidiki laporan Rektor Universitas Riau (UNRI) Sri Indarti terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya kuliah

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

1 hari lalu

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.

Baca Selengkapnya

Forum Mahasiswa Sumatera Utara Jakarta Bersiap Deklarasi Dukungan untuk Nikson Nababan

1 hari lalu

Forum Mahasiswa Sumatera Utara Jakarta Bersiap Deklarasi Dukungan untuk Nikson Nababan

Deklarasi direncanakan pada Kamis, 8 Mei 2024, di Warkop Medan Jakarta, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya