Begini Cara Tentara Rusia Membuat Dirinya Tak Terlihat

Rabu, 3 Mei 2023 13:50 WIB

Menurut informasi yang diberikan oleh tentara kami, kelompok sabotase Rusia (DRG) dilaporkan menggunakan selimut/mantel anti-termal ini untuk menghindari deteksi oleh kamera termal dan UAV. FOTO/twitter/Tatarigami_UA

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa hal yang menakutkan saat diburu pada malam hari oleh musuh yang bisa melihat dalam gelap--terutama saat kita tak memiliki kemampuan yang sama. Barangkali situasi inilah yang dialami tentara Rusia yang sedang menginvasi Ukraina: menjadi santapan empuk penembak jitu, kendaraan tempur, dan bahkan drone-drone mungil bersenjata granat yang melayang-layang di atas kepala.

Ini karena mereka relatif lebih minim suplai perlengkapan penglihatan malam (night-vision). Dan untuk mengurangi kerentanannya, sebuah laporan terbaru mengindikasikan kalau pasukan Rusia kini banyak yang memanfaatkan ponco mylar, atau 'space blanket', untuk menyembunyikan radiasi panas tubuhnya dari bidikan para sniper dan drone.

Seorang perwira Ukraina yang ditugaskan ke wilayah Ukraina sebelah timur mengungkapnya lewat akun media sosial Twitter. Dia mengatakan mengamati tren penggunaan mantel atau selimut itu di antara prajurit Rusia. Secara khusus selimut seperti itu teridentifikasi pada personel Rusia yang tertangkap atau tewas dekat Avdiivka, di utara Donetsk di Ukraina Timur.

"Menurut informasi yang disediakan oleh pasukan kami, kelompok sabotase Rusia (DRG) menggunakan mantel anti-suhu ini untuk menghindarkan deteksi oleh kamera termal dan UAV (drone)," tulisnya dalam pos Twitter.

Ditambahkannya bahwa sebuah video yang sebelumnya dipublikasikan di kanal Telegram Rusia telah mendemonstrasikan efektivitas produk mantel itu. "Memperlihatkan bagaimana seorang tentara bisa tetap tak terdeteksi di balik selimut anti-termal."

Apa yang dilakukan tentara Rusia itu tidak jauh dari trik terbaru dalam buku. Seperti diketahui, kendaraan-kendaraan militer sering terjual dengan terpal kamuflase yang menggunakan metode reduksi jejak termalnya.

Kelompok Taliban di Afganistan dikenal telah menggunakan 'space blankets' secara efektif. Kelompok ini berusaha mengurangi jejaknya terdeteksi oleh pasukan NATO. Bahkan relawan pro Ukraina dalam perang dengan Rusia pun telah mempromosikan material yang sama untuk kamuflase personel. Seorang inventor Ukraina bahkan telah mematenkan sebuah mantel pelindung dari IR.


Belajar dari Taliban?

Advertising
Advertising

Menghadapi popularitasnya yang menanjak, sebagian 'space blankets' atau tenda telah banyak pula yang diiklankan secara komersil untuk kemampuan mereka menyembunyikan jejak panas tubuh.

Kemampuannya memang tidak sempurna. Mantel-mantel masih mungkin memperlihatkan kontur berpola di pelacak panas. Tapi, tetap saja, mereka masih lebih baik ketimbang kalau hanya pakai pakaian biasa, dan jauh lebih sulit untuk terlihat di antara obyek pengamatan yang luas. Teknik ini mungkin juga lebih efektif melawan pencitra termal komersial yang berkualitas rendah atau jangkauan pendek.

Mylar—juga dikenal dengan merek dagangnya Melinex dan Hostaphan dan istilah ilmiahnya BoPET—digunakan terutama untuk kemampuannya mencegah hilangnya panas. Ponco ini relevan kalau digunakan pasukan Rusia pada awal musim dingin 2022/2023 lalu. Saat itu drone kamera merekam pasukan Rusia di garis depan yang berjuang melawan dingin dan hypothermia. Begitu juga untuk kubu Ukraina, relatif sedikit mantel atau tenda yang sama yang telah dibagikan ke para pengungsi.

Mylar juga memantulkan 97 persen dari radiasi panas yang datang kepada penggunanya, sangat baik melindungi dari sorot pelacak inframerah.


Kelemahan Rusia Bertahun-tahun

Perang Rusia di Ukraina telah mengungkap kelemahan yang sudah lama menjadi permasalahan bagi militer negara itu dalam perangkat night-vision inframerah. Jumlah yang ada tak berkecukupan dan berkualitas lebih rendah daripada yang digunakan militer Barat.

Sampai saat ini, misalnya, tank paling modern Rusia bergantung kepada perusahaan Prancis, Thales, dalam hal teknologi penglihatan inframerah ini. Akses ke perusahaan ini telah terputus sejak invasi Rusia yang pertama ke Ukraina pada 2014. Sejak itu, Rusia harus memulai membuat perangkatnya sendiri, sebuah proses yang semakin berat karena banyak sumber daya yang diperlukan berada di bawah sanksi Eropa. Pada akhirnya sebagian kendaraan tempur Rusia yang tua masih 'telanjang' saat malam, yang artinya berpotensi fatal untuk mereka.

Sementara, dukungan militer Amerika Serikat kepada Ukraina telah berfokus kepada penyediaan goggle perlengkapan night-vision, utamanya sebelum invasi Rusia 2022, pengganti transfer senjata mematikan.

POPULAR MECHANICS


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

18 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

23 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya