Molekul Rydberg Bukan Cuma Teori

Reporter

Editor

Kamis, 23 April 2009 21:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah molekul yang sampai kini hanya ada dalam ranah teori berhasil dibuat nyata. Dikenal sebagai molekul Rydberg, molekul ini dibentuk lewat ikatan kimia antara dua atom yang ekstrem lemah dan elusif.

Ikatan jenis baru itu, seperti dipublikasikan dalam jurnal Nature, terjadi karena satu dari dua atom pembentuk molekul memiliki sebuah elektron yang mengorbit sangat jauh dari nukleus atau intinya. Keberhasilan riset yang dilakukan dalam suhu ultradingin—nyaris nol derajat Celsius dan butuh energi lewat bantuan laser ini--memperkuat teori kuantum fundamental yang dikembangkan fisikawan peraih Nobel, Enrico Fermi, tentang bagaimana elektron-elektron bertingkah dan berinteraksi.

Pada 1934 lalu, Fermi sudah memprediksi kalau atom lain yang bisa menemukan elektron kesepian itu mungkin berinteraksi dengannya. “Tapi Fermi tidak pernah membayangkan kalau molekul bisa terbentuk,” kata Chris Greene, fisikawan teoritis dari University of Colorado, Amerika Serikat.

Profesor Greene adalah yang pertama kali memprediksi kalau molekul Rydberg bisa tercipta. “Kami menyadari, dalam penelitian pada 1970-an dan 80-an, potensi untuk sejenis medangaya antara sebuah atom Rydberg dan sebuah atom normal,” katanya.

Riset molekul Rydberg ini dipimpin Vera Bendkowsky dari University of Stuttgart, Jerman, berbekal dua atom rubidium. Satu adalah adalah atom Rydberg dan satu atom 'normal'.

Bendkowsky menerangkan, jarak antara nukleus atom yang satu dengan yang lain harus tepat agar medan elektron bisa menemukan satu sama lain dan berinteraksi. “Kami menggunakan awan rubidium ultradingin sehingga atom-atom dalam gas beringsut lebih dekat satu sama lain,” katanya.
(BBC)

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

10 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

50 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

50 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

50 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya