Sejarah Terapi Sel Punca

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 21 Mei 2023 03:00 WIB

Ilustrasi sel punca. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Terapi sel punca telah menjadi topik yang menarik dalam dunia medis dan penelitian. Penggunaan sel punca untuk tujuan pengobatan telah menarik perhatian ilmuwan dan profesional medis selama beberapa dekade.

Sejarah terapi sel punca mencakup perkembangan dan penemuan penting yang telah membuka jalan bagi pengembangan pengobatan regeneratif yang menjanjikan.

Seperti dilansir dari laman progencell, beberapa waktu lalu, terminologi sel punca pertama kali digunakan oleh Ilmuwan Jerman yang bernama Theodor Boveri dan Valentin Haecker pada 1888. Berikutnya pada 1902, Ilmuwan Rusia bernama Alexander M. Maximow menemukan Haematopoiesis, yang merupakan formasi dari komponen sel darah.

Awal Mula Terapi Sel Punca

Sejarah terapi sel punca dimulai pada tahun 1958, dengan terapi pertama digunakan pada transplantasi sum-sum tulang dan dilakukan oleh seorang dokter dari Prancis yang bernama Georges Mathe. Berikutnya pada 1958, Ernest McCulloch dan James Till dari Universitas Toronto mendemonstrasikan keberadaan dari sel punca.

Kemudian, pada tahun 1981, peneliti Amerika Serikat, Dr. Martin Evans, berhasil mengisolasi sel punca embrio pada mencit. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan terapi sel punca.

Advertising
Advertising

Pada tahun 1998, tim peneliti di University of Wisconsin-Madison yang dipimpin oleh Dr. James Thomson, berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi sel punca manusia yang pertama kali. Hal ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang penggunaan sel punca dalam pengobatan manusia.

Sejak itu, terapi sel punca telah menunjukkan potensi besar dalam pengobatan berbagai kondisi medis. Salah satu contoh yang signifikan adalah penggunaan sel punca dalam pengobatan penyakit darah seperti leukemia dan anemia aplastik. Transplantasi sel punca hematopoietik dari sumsum tulang atau darah tepi telah menjadi metode yang efektif untuk memperbaiki dan menggantikan sel-sel darah yang rusak atau mati.

Selanjutnya pada 1998, seorang pakar biologi Amerika Serikat...
<!--more-->

Lalu pada 1998, seorang pakar biologi Amerika Serikat bernama James Thomson mengembangkan metode baru untuk melakukan transplantasi sel punca. Cara tersebut ditemukan dengan melakukan isolasi terhadap sel punca embrionik.

Berikutnya pada 2008, regenerasi tulang rawan pada lutut manusia menggunakan mesenchymal stem cells berhasil dilakukan. Keberhasilan tersebut direkam melalui publikasi jurnal ilmiah yang dilakukan oleh dokter yang berasal dari Regenerative Sciences.

Tantangan dan Perdebatan Keras

Di samping itu, terapi sel punca juga telah dikembangkan dalam pengobatan penyakit jantung. Sel punca kardiak atau sel punca mesenkimal telah digunakan untuk memperbaiki jaringan jantung yang rusak akibat serangan jantung. Penelitian juga sedang dilakukan untuk mengembangkan pengobatan sel punca dalam penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer, serta penyembuhan jaringan pada luka bakar dan cedera tulang.

Namun, penggunaan terapi sel punca juga menghadapi tantangan dan perdebatan. Salah satu isu utama adalah etika terkait dengan penggunaan sel punca embrio. Pengambilan sel punca embrio melibatkan penghancuran embrio yang memicu perdebatan etis yang kompleks. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengembangkan metode alternatif yang tidak melibatkan sel punca embrio.

Selain itu, ada juga tantangan dalam pengembangan metode yang lebih efisien dan aman untuk produksi, pemeliharaan, dan penggunaan sel punca dalam pengobatan. Masalah keamanan dan efektivitas jangka panjang juga harus dipertimbangkan sebelum terapi sel punca dapat diterapkan secara luas dalam praktek klinis.

Dalam kesimpulannya, sejarah terapi sel punca mencakup penemuan-penemuan penting yang telah membuka jalan bagi pengembangan pengobatan regeneratif yang menjanjikan. Terapi sel punca telah menunjukkan potensi besar dalam pengobatan berbagai kondisi medis, meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi.

Dengan terus berlanjutnya penelitian dan pengembangan, terapi sel punca memiliki potensi untuk mengubah paradigma pengobatan dan memberikan harapan baru bagi pasien yang menderita penyakit yang sulit diobati.

Pilihan editor : Kenali Mekanisme Terapi Anti Penuaan Dini oleh Sel Punca

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.


Berita terkait

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

20 Februari 2024

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

28 Januari 2024

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Tim peneliti Unair tengah mengembangkan terapi sel punca untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, mampu mengatasi aneka masalah kulit berikut.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Menggunakan Sunscreen Setiap Hari

20 Januari 2024

7 Manfaat Menggunakan Sunscreen Setiap Hari

Skincare, termasuk sunscreen, yang diaplikasikan dengan konsisten setiap hari dapat memberikan manfaat besar bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Pemicu Penuaan Dini yang Perlu Dipahami dan Perawatannya

9 Januari 2024

Pemicu Penuaan Dini yang Perlu Dipahami dan Perawatannya

Kondisi kulit wajah dapat menurun seiring bertambahnya usia dan setiap orang pasti mengalami penuaan ada faktor yang bisa mempercepat penuaan dini.

Baca Selengkapnya

Mengenal 7 Tanda Krisis Paruh Baya

14 Desember 2023

Mengenal 7 Tanda Krisis Paruh Baya

Krisis paruh baya dapat menyebabkan pergeseran identitas, penurunan kepercayaan diri, perubahan suasana hati, perubahan perilaku dan emosi.

Baca Selengkapnya

7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

23 November 2023

7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

air kelapa dikenal sebagai minuman sehat dengan banyak manfaat

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Jadi Makanan Pokok, Ini Manfaat Sagu Untuk Kesehatan Kulit Wajah

11 November 2023

Tak Hanya Jadi Makanan Pokok, Ini Manfaat Sagu Untuk Kesehatan Kulit Wajah

Sagu dikenal sebagai salah satu bahan makanan pokok masyarakat di Indonesia. Namun, ternyata sagu juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya bisa dijadikan masker wajah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Terapi Sekretom untuk Atasi Rambut Rontok dan Kebotakan

9 November 2023

Mengenal Terapi Sekretom untuk Atasi Rambut Rontok dan Kebotakan

Terapi sekretom amat efektif dalam mencegah kebotakan dan rambut rontok yang tidak disertai gejala. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Ingin Selalu Tampak Awet Muda, Hindari 8 Penyebab Penuaan Dini

13 Oktober 2023

Ingin Selalu Tampak Awet Muda, Hindari 8 Penyebab Penuaan Dini

Penuaan dini adalah proses penuaan yang terjadi pada seseorang lebih awal dari yang berjalan secara alami. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya