TEMPO.CO, Jakarta - Android 14 versi Beta yang kedua sudah tersedia untuk beberapa smartphone sejak Google merilisnya pada 10 Mei 2023. Bagi yang mendapatkannya tentu sudah sekitar dua minggu ini bermain-main dengan OS Google yang akan datang dan menjelajahi beberapa fitur barunya.

Satu di antara pembaruan itu tampaknya screen recording yang dibuat lebih berorientasi privasi. Mishaal Rahman, seorang jurnalis yang khusus membahas Android, membagikan hasil utak-atiknya pada fitur itu di akun Twitter pribadinya.

Fungsi screen recording pada Android memungkinkan pengguna mematikan perekaman suara dan menyembunyikan sentuhan. Screen recording yang baru akan memungkinkan pengguna membatasi perekaman ke satu aplikasi atau menyembunyikan informasi sensitif seperti notifikasi saat pengguna sedang screen recording.

Ia menunjukkan bagaimana kedua hal itu bekerja di utas Twitter-nya dalam bentuk video. Terlihat, saat dia mengetuk screen recording aplikasi tunggal, carousel dengan aplikasi yang baru dibuka akan muncul dan daftar lengkap aplikasi juga tersedia.

Ketika ke luar dari aplikasi saat screen recording layar akan menjadi hitam hingga pengguna kembali lagi ke aplikasi. Sehingga, tidak ada tindakan pengguna di luar aplikasi yang akan direkam.

Alternatifnya, pengguna dapat memilih untuk merekam semuanya tetapi hanya menyembunyikan informasi sensitif seperti notifikasi. Nyatanya, seluruh bilah status disembunyikan dalam rekaman.

Beberapa pihak ketiga di Android sudah menawarkan beberapa fitur terkait privasi untuk merekam layar, seperti Samsung OneUI. Namun, jika asli buatan Android, tampaknya ini yang pertama.

Perubahan Lain yang Akan Dihadirkan Android 14

Android 14 Beta 2 menjanjikan akan mengatasi banyak bug pada sisi pengembang dan pengguna yang ditemukan dalam rilis beta pertama. Google menyebut misalnya, meningkatkan pengalaman kamera dengan dukungan asli untuk gambar HDR 10-bit untuk warna yang lebih kaya dan lebih hidup.

Format Gambar Ultra HDR (v0.9.1) yang digunakan oleh Google sepenuhnya kompatibel dengan gambar JPEG sehingga aplikasi dapat menampilkan gambar HDR sebagai SDR saat diperlukan. Google juga menambahkan dukungan untuk pengambilan gambar terkompresi 10-bit pada perangkat yang didukung.

Android 14 juga akan memungkinkan aplikasi dan ekstensi menangani waktu pemrosesan yang lebih lama untuk gambar dengan cahaya redup yang lebih baik. Penggunaan ekstensi sekarang akan mendukung tap to focus, zoom dan fitur postview yang diklaim akan memberikan gambar yang diproses lebih cepat. Zoom dalam sensor juga didukung secara native.

Lalu, fitur gerakan Predictive Back baru yang hadir di Android 14 mendapatkan lebih banyak tweak sisi pengembang dengan Beta 2. Beta terbaru juga menambahkan dukungan untuk audio lossless melalui USB. Ini berarti pengguna akan dapat terhubung ke headphone dan ampli kelas audiophile tanpa pencampuran, penyesuaian volume, atau pemrosesan apapun ke audio. Google mengatakan sedang bekerja dengan mitra OEM untuk mengaktifkan audio USB lossless ke perangkat yang akan datang akhir tahun ini.

Google juga menghadirkan Health Connect ke Android 14 sebagai fitur bawaan. Health Connect menyimpan data kesehatan dan kebugaran Anda dan memungkinkan pengguna untuk mengelola bagaimana data tersebut dibagikan di antara aplikasi. Health Connect juga akan mendapatkan pembagian rute latihan.

Android 14 juga mendapatkan dialog izin runtime data lokasi baru yang akan memberi tahu pengguna setiap kali aplikasi ingin berbagi data lokasi dengan pihak ketiga. Pengguna juga akan mendapatkan notifikasi jika salah satu aplikasi dengan izin lokasi mengubah izin berbagi datanya. Semua fitur ini akan dapat diakses dalam menu pengaturan perangkat.

Android 14 diharapkan memasuki stabilitas platform dengan rilis Beta 3 yang akan datang pada Juni. Google kemudian akan menghadirkan dua rilis beta lagi sebelum rilis komersial final siap.

GSM ARENA, GOOGLE BLOG

Pilihan Editor: Review Ponsel V27 dan V27e, Fitur Unik Mulai dari Kinetic Wallpapers