Perusahaan Galangan Kapal di Batam Ingin Produksi Kapal Selam Mini

Selasa, 30 Mei 2023 20:15 WIB

Penandatanganan MoU produksi kapal selam antara PT Republik Palindo dan Drass Galeazzi Srl di Livorno, Italia, pada Senin 29 Mei 2023. Palindo adalah perusahaan galangan kapal asal Batam. (Foto/Republikorp)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan galangan kapal asal Batam, PT. Republik Palindo, ingin membuat kapal selam bersenjata yang mampu menyusup di perairan sempit. Untuk rencananya itu, Republik Palindo meneken nota kesepahaman dengan perusahaan pertahanan asal Italia, Drass Galeazzi Srl.

Penandatanganan dilakukan di Livorno, Italia, pada Senin 29 Mei 2023. Anak usaha dari Republikorp itu menjalin kesepahaman, tepatnya, untuk produksi bareng kapal selam DG 550 Kelas Midget, kapal selam berukuran 30-50 meter dengan kapasitas 9 hingga 15 kru.

Meski tergolong mini, Kapal Selam Kelas Midget memiliki kemampuan peluncuran empat torpedo, penanaman ranjau laut, dan misi penyusupan. Diklaim Drass Galeazzi Srl, kapal selam ini juga mampu bermanuver dengan lincah di laut lepas maupun selat kecil karena struktur badannya yang relatif kecil dan dilengkapi dengan AIP (Air Independent Propulsion).

Kapal selam Dolgorae Class milik Korea Selatan sebagai ilustrasi kapal selam kelas midget. Walaupun mini kapal selam ini terhitung cepat ketika menyelam, hingga 30 km/jam di bawah air, dan sanggup membawa 2 torpedo serta diawaki 14 orang. defence.pk

Advertising
Advertising

MoU juga mencakup kerja sama produksi bareng Autonomous Attack Submarine. Ini adalah platform bawah air nirawak yang digunakan untuk melakukan misi pengintaian dan penyergapan kapal litoral.

"Kerja sama ini kami lakukan sebagai keseriusan untuk mendukung kemandirian
teknologi galangan kapal di Indonesia pada bidang kapal selam kelas Midget," kata Sergio Cappelletti, CEO dari Drass Galeazzi Srl, dalam keterangan tertulis yang dibagikan setelahnya.

Dari Republik Palindo, pendiri Republikorp, Norman Joesoef, mengatakan Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi kapal selam untuk memperkuat pertahanan laut. "Ini adalah platform masa depan yang harus kita kuasai. Satu lagi kekuatan yang dapat
menyebabkan disrupsi," katanya.

Ditambahkannya, TNI AL membutuhkan teknologi komunikasi yang mampu menjamin integrasi dari seluruh elemen armada, mencakup rantai komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengamatan dan pengintaian. “Kita adalah negara kepulauan yang bergantung pada jalur laut yang bebas dan harus kita kuasai."

Pilihan Editor: ChatGPT Jerumuskan Seorang Pengacara di Amerika yang Tak Cek Lagi Jawaban yang Diberikan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

1 hari lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

2 hari lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

4 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

6 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

6 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

8 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

8 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

9 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

10 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya