Kamera Termal Bertebaran di Bandar Udara Seluruh Dunia

Reporter

Editor

Selasa, 5 Mei 2009 15:22 WIB

TEMPO Interaktif, London:
Sebuah tren baru melanda sejumlah bandar udara di dunia, yakni pemasangan kamera termal. Kamera yang satu ini berkembang menjadi kebutuhan wajib, terutama di setiap bandara internasional yang menjadi pintu gerbang keluar-masuk warga asing di sebuah negara.
Tak perlu repot dengan termometer-termometer batangan, kamera termal mampu memindai dengan cepat apakah seseorang memiliki panas tubuh yang bisa menjurus pada flu babi, misalnya. Jadilah kamera ini menjadi instrumen yang sangat penting di tengah semakin maraknya wabah penyakit menular di dunia.
Kamera-kamera suhu mulai unjuk diri ketika wabah SARS (sistem pernapasan akut parah) merebak pada 2002 dan 2003. Sejak itu sejumlah bandara di Singapura dan Cina menggunakannya secara kontinu. Sekarang pemakaiannya meluas dan pabrikan pun kelimpahan pesanan. "Telepon tidak pernah berhenti berdering," kata Alan Thomson, Direktur Penjualan Regional Irisys, perusahaan pembuat peralatan pencitra termal yang berbasis di Inggris.
Meksiko, misalnya, kini berniat menambah jaringan 10 kamera yang sudah dimilikinya menjadi 50 unit. Tidak hanya untuk di bandara, Tony Trunzo dari Flir Systems Inc di Amerika Serikat mengungkapkan pesanan juga datang dari para operator pabrik.
Kamera termal sebenarnya kamera biasa. Bedanya, kamera-kamera ini dibuat sensitif terhadap panas--bukan pantulan cahaya dari suatu obyek. Karena itu, kamera ini bisa dioperasikan dalam gelap.
Rekaman gambar dari kamera ini akan muncul di layar video dengan obyek atau bagian yang lebih panas terlihat lebih terang. Andrew Sarangan, profesor program elektro-optik di University of Dayton, Ohio, Amerika Serikat, menjelaskan, tingkat sensitivitas bisa sampai 1 derajat Fahrenheit (0,37 derajat Celsius).
Tentu saja kamera-kamera ini tidak bisa langsung memindai flu babi. Seorang penumpang yang sedang terburu-buru bisa saja memiliki suhu tubuh lebih tinggi daripada yang belum lama menenggak segelas air minum.
Deteksi demam juga tidak selamanya berarti orang itu terinfeksi flu babi. Petugas bandara harus melakukan pemindaian lanjutan begitu mereka mendapati penumpang dengan suhu tubuh yang mencurigakan.
WURAGIL | AP

Berita terkait

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

3 Desember 2019

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

4 Oktober 2018

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

17 April 2018

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

1 Agustus 2017

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.

Baca Selengkapnya

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

24 Juli 2017

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.

Baca Selengkapnya

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

24 Juli 2017

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

11 Juli 2017

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

10 Juli 2017

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

10 Juli 2017

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya