5 Sungai Paling Tercemar di Dunia, Ada di Asia hingga Eropa

Kamis, 14 September 2023 18:26 WIB

Umat Hindu berendam di perairan Sangam, pertemuan sungai Gangga, Yamuna dan Saraswati, untuk menandai Paush Purnima atau hari bulan purnama, selama festival Magh Mela di Prayagraj, India, 6 Januari 2023. REUTERS/Ritesh Shukla

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap hari, ekosistem sungai dicemari oleh limbah. Sejumlah sungai di dunia bahkan mendapat predikat sebagai sungai paling tercemar di dunia. Pencemaran sungai merupakan kerusakan ekosistem air yang disebabkan pembuangan limbah industri, perkotaan dan pertanian. Berbagai limbah tersebut mengandung bahan bahan kimia berbahaya atau polutan sehingga berdampak buruk pada siklus air dan mengancam akses air minum bersih.

Tak hanya itu, pencemaran sungai dapat menurunkan populasi fauna dan flora di perairan sungai. Serta memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga yang tinggal di sekitarnya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima sungai paling tercemar di dunia.

1. Sungai Gangga (India)

Sungai Gangga mengalir sepanjang 1.569 mil atau 8.284.320 kaki melewati India dan Bangladesh. Dikutip dari globalcitizen.org, sungai terbesar ketiga di dunia sekaligus paling suci di India ini, menyerap satu miliar galon sampah setiap harinya.

Tujuh puluh lima persen polutonnya berasal dari limbah mentah dan limbah rumah tangga. Sedangkan sisanya berasal dari limbah industri, termasuk persembahan keagamaan. Oleh karenanya, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) menyebutkan orang-orang yang tinggal di tepi sungai suci Gangga lebih berisiko terkena kanker dibandingkan tempat lain di India.

Advertising
Advertising

Kendati demikian, masyarakat masih menggunakan sungai Gangga untuk menopang kehidupannya. Mulai dari membersihkan dosa umat Hindu, menjadi basis konsumsi lebih dari dua miliar orang, hingga digunakan sebagai irigasi dan bangunan.

2. Sungai Citarum (Indonesia)

Serupa dengan Gangga, sungai Citarum mengalami pencemaran dari limbah industri dan rumah tangga. Sungai ini yang berada di Jawa Barat ini, melewati kawasan padat penduduk dan didapati 200 pabrik tekstil di tepiannya. Akibatnya, sungai Citarum mengeluarkan bau busuk, air yang keruh dan dipenuhi pusaran berlendir.

Tak hanya itu, limbah industri dari 200 pabrik tersebut meningkatkan kadar merkuri air dari standar yang diperbolehkan. Merujuk dari studi Organisasi nirlaba Blacksmith Institute yang berbasis di New York dan Green Cross, Swiss, menyebutkan kandungan polutan kimia yang dibuang ke sungai ini, beberapa kali lebih tinggi dari angka rerata dunia. Bahkan tercatat lebih dari 500 ribu orang terkena dampak langsung pencemaran di Sungai Citarum. Serta 5 juta orang terkena dampak tak langsung akibat polutan kimia yang dibuang ke sungai Citarum.

3. Sungai Kuning (Cina)

Sungai Kuning atau sungai Huan mengalir melalui sembilan provinsi di China. Dilansir dari seasmartschool.com, sungai Kuning tercemar akibat pembuangan pabrik kimia dan industri pertambangan batu bara. Akibatnya, sungai Kuning sangat beracun dan tidak aman untuk dikonsumsi manusia atau hewan, termasuk untuk pertanian.

Kendati demikian, masyarakat tetap bergantung pada sungai Kuning untuk mendapatkan air minum. Oleh karena itu, penduduk yang tinggal di sekitar sungai Kuning berisiko terkena penyakit cacat bawaan, kanker, dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air.

4. Sungai Sarno (Eropa)

Sungai Sarno merupakan sungai paling tercemar di Benua Eropa. Sungai Sarno mengandung polutan dari pabrik dan aktivitas pertanian di tepian sungai yang mengalir ke Italia. Akibatnya, sungai Sarno sangat beracun dan menjadi pemicu peningkatan kasus kanker hati di wilayah tersebut.

Selain itu, Sungai Sarno yang mudah banjir menyebabkan tanah longsor dan polutan tumpah ke tanah di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan pencemaran tanah atau disebut degradasi tanah.

5. Sungai Mississippi

Sungai Mississippi merupakan salah satu sungai tercemar di Amerika. Dikutip dari waterisaright.com, sungai yang dijuliki The Colon of America ini, telah menciptakan Zona Mati seluas hampir 8.000 mil persegi di muara sungai.

Pencemaran Sungai Mississippi berasal dari limbah industri dan petani yang mengandung bahan kimia berbahaya. Tak hanya itu, tumpahan minyak yang mengandung Arsenik, benzena, merkuri, dan nitrat turut menyumbang polutan di sungai ini.

Pencemaran ini mengganggu rantai makanan dan menurunkan kadar oksigen di perairan. Sehingga menyebabkan kematian kehidupan akuatik, termasuk perubahan air sungai lantaran banyaknya limbah yang dibuang ke dalamnya.

Pilihan Editor: Ribuan Ikan Mati di Sungai Cileungsi Karena Limbah B3

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

15 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

15 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

25 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

47 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

51 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Buat Surat Terbuka untuk Jokowi, Pegiat Lingkungan Sungai Ini Minta Jatah Bansos

6 Februari 2024

Buat Surat Terbuka untuk Jokowi, Pegiat Lingkungan Sungai Ini Minta Jatah Bansos

Daripada menguras anggaran untuk bansos di tahun politik ini, pemerintah lebih baik memperbaiki tingkat pencemaran 70 ribu sungai di Indonesia.

Baca Selengkapnya