Pentingnya Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan dalam Perencanaan Pembangunan untuk Ekonomi Hijau

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 21 September 2023 19:44 WIB

Sesi Indonesia Sustainibility Forum (ISF) 2023 di Jakarta/istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Memasukkan konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan dalam perencanaan pembangunan akan mempercepat perwujudan ekonomi hijau yang inklusif dengan kesejahteraan yang lebih merata. Itu salah satu inti sari dari plenari AstraZeneca pada Indonesia Sustainibility Forum (ISF) 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Kemenko Marves) dan Kadin Indonesia pertengahan September lalu. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti menjelaskan pohon adalah solusi alami untuk menghilangkan CO2 dari udara dan penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Nani mendukung adanya kemitraan yang baik antara pemerintah dan swasta. Timnya pun di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan AstraZenca untuk menjalankan program AZ Forest dengan komitmen menanam 20 juta pohon di kawasan daerah aliran sungai Citarum. Ia berharap program ini terus memberikan dampak positif terhadap ekonomi dengan melibatkan masyarakat lokal dan pakar ekologi untuk melakukan reboisasi dalam skala besar. "Serta mendukung keanekaragaman hayati dan mempertahankan mata pencaharian petani," kata Nani dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 20 September 2023.

Harapannya pohon bisa meningkatkan kualitas air dan udara di daerah aliran sungai (DAS) Citarum. "Dengan adanya pohon, diharapkan dapat meningkatkan kualitas air dan udara di DAS Citarum yang sebelumnya telah tercemar akibat emisi pabrik dan sampah yang menghambat jalur sungai. Pulihnya DAS Citarum akan menjadi kabar gembira dan poin positif sebagai keberhasilan Indonesia di mata dunia” kata Nani.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon menambahkan, sejak dimulainya kemitraan pada tahun 2020, timnya cukup fokus dalam menanam jutaan pohon."Program AZ Forest kami telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 20.000 keluarga petani dan berhasil menanam lebih dari 4 juta pohon hidup di 21.000 lahan pertanian untuk reboisasi dan keanekaragaman hayati,” katanya.

Se Whan Chon menegaskan bahwa AstraZeneca telah berusaha terus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari operasi dan armadanya. "Untuk mencapai nol bersih (net zero) berbasis ilmu pengetahuan pada tahun 2045, kami akan mengurangi emisi absolut Gas Rumah Kaca Lingkup tiga, yakni sebesar 90 persen dari tahun dasar, tahun 2019 dan menghilangkan emisi sisa (tidak lebih dari 10 persen dari jejak gas rumah kaca tahun 2019)," katanya.

Advertising
Advertising

Se Whan juga mengatakan timnya mencoba untuk mengurangi jejak karbon dengan pindah ke kantor ramah lingkungan yang baru dengan konsumsi energi yang lebih rendah. "Memasukkan keberlanjutan ke dalam Kebijakan internal kami, kerja hybrid, pembatasan perpindahan karbon. Serta akan segera terjadi transisi ke armada 100 persen kendaraan listrik, sekitar 600 sepeda motor listrik dalam 2 tahun ke depan memperdayakan produksi lokal," kata Se Whan.

Country Director Tony Blair Institute for Global Change, Shuhaela Haqim, memuji Pemerintah Indonesia yang telah mengintegrasikan aspek keberlanjutan, termasuk dampak penilaian lingkungan hidup, ke dalam proyek infrastruktur besar. Ia juga menyoroti proses inklusif dari proyek-proyek yang telah menerima masukan dari masyarakat lokal, seperti Tol Bali Mandara yang mengalami perubahan trase jalan tol untuk melindungi kawasan mangrove di sekitarnya. Contoh lainnya adalah jalan tol Pekanbaru-Dumai di Sumatera yang dilengkapi enam jalur perlintasan gajah agar tidak mengganggu pola migrasi.

Terdapat keputusan dalam proyek-proyek ini yang berkontribusi untuk melindungi lingkungan, dan hal ini mempunyai dampak ekonomi yang positif. "Misalnya, kawasan hutan bakau yang berhasil terlindungi setelah jalur jalan tol Bali Mandara diubah. Keputusan ini berperan penting untuk mengurangi dampak lingkungan yang terjadi di Bali pasca pembangunan jalan tol Bali,” kata Shuhaela.

AstraZeneca dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) adalah Knowledge Partners Indonesia Sustainibility Forum 2023 yang dihadiri oleh 2000 peserta dari 41 negara di Jakarta pada tanggal 7- 8 September 2023. Sesi tematik AstraZeneca bertajuk Keanekaragaman Hayati dan Mendorong Transisi Menuju Sektor Kesehatan Berkelanjutan Demi Kesehatan Planet dan Manusia.

Nani menambahkan bahwa pertumbuhan dan keberlanjutan akan membuka jalan bagi Indonesia untuk mencapai visi Indonesia Emas di tahun 2045. "ISF 2023 memberikan ruang untuk membahas terobosan dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan, dan memetakan kolaborasi dan kemitraan dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau. Forum ini diharapkan menjadi tempat bagi para katalis di bidang sustainability untuk bertemu dan bertukar pikiran, menghadirkan solusi untuk mendorong upaya dekarbonisasi, transisi ekonomi hijau, serta konservasi ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati," kata Nani.

Pilihan Editor: Jokowi Minta Kampus Buka Jurusan Ekonomi Hijau dan Polusi, Ini 7 Universitas yang Sudah Punya

Berita terkait

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

1 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

5 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya