BBMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Laut Tinggi di Selat Bali dan Lombok

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 2 Oktober 2023 07:53 WIB

Seorang laki-laki bermain selancar saat terjadi gelombang tinggi di muara sungai Jangkuk, Ampenan, Mataram, NTB, Rabu 27 Mei 2020. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat waspada akan adanya fenomena banjir rob (banjir pesisir) pada tanggal 27-28 Mei akibat adanya aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, curah hujan tinggi yang dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah Indonesia dan diprediksi terjadi di pesisir barat Lampung, pesisir selatan Pulau Jawa, pesisir selatan Pulau Bali dan pesisir selatan NTB. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BBMKG Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut hingga empat meter di Selat Bali dan Selat Lombok, pada 2-4 Oktober 2023. “Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang laut tinggi,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Senin, 2 Oktober 2023.

Ketinggian gelombang tersebut salah satunya dipengaruhi pergerakan angin yang bertiup dari benua Australia yang diperkirakan memiliki rentang kecepatan 15-25 knot atau 15 kilometer hingga 46 kilometer per jam.

BBMKG wilayah III Denpasar merinci Selat Bali bagian utara diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter, dengan arah angin dari tenggara-barat daya mencapai hingga 15 knot. Kemudian Selat Bali bagian selatan diperkirakan memiliki ketinggian gelombang hingga empat meter dengan arah angin bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan mencapai 15 knot.

Kemudian Selat Lombok bagian selatan diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter dengan kecepatan angin hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam dari tenggara-selatan. Selanjutnya, Selat Badung diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter dengan kecepatan angin diperkirakan hingga 15 knot dari tenggara-selatan.

Sedangkan, perairan selatan Bali memiliki ketinggian gelombang laut hingga enam meter atau kategori “sangat tinggi” dengan arah angin dari tenggara-selatan mencapai hingga 15 knot.

Advertising
Advertising

Perairan Laut Bali yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 25 knot atau 46 kilometer per jam dari arah timur-selatan. Kawasan perairan di Bali Utara itu selain merupakan jalur nelayan melaut, juga jalur pelayaran dari Indonesia Barat (Surabaya) menuju beberapa daerah di Indonesia Timur.

Baca juga: Helikopter Water Bombing Tak Efektif Atasi Karhutla di Lahan Gambut, KLHK Minta Pemda Evaluasi dan Detailkan Titik..

Posisi Selat Bali sebagai jalur penghubung

Perairan Selat Bali merupakan jalur penghubung Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sementara, Selat Lombok merupakan jalur penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menuju ke Pelabuhan Lembar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta jalur pelayaran menuju ke Indonesia Timur.

Selat Badung merupakan kawasan wisata bahari, jalur nelayan melaut, jalur penyeberangan menuju ke Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, serta jalur pelayaran kapal dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju ke daerah-daerah di Indonesia Timur.

BBMKG menyampaikan bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter

Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Pilihan Editor: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sanksi Kepsek Jika Terjadi Perundungan, Siklon Tropis Koinu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

8 hari lalu

Gempa Darat M3,2 Guncang Sukabumi dan Bogor, Lokasi dan Kedalamannya Mirip Lindu pada 9 Mei Lalu

Gempa tektonik bermagnitudo 3,2 mengguncang sebagian wilayah Sukabumi dan Bogor pada Ahad malam, 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

14 hari lalu

Selain Kelebihan, Ini Beberapa Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

14 hari lalu

Contoh Energi Terbarukan yang Menyimpan Cadangan Tak Terhingga

Energi terbarukan akan ada sepanjang masa, jika dimanfaatkan dan digunakan dengan tepat. Simak contoh-contoh yang termasuk dalam energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

17 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

48 hari lalu

Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

Kedatangan kapal baru Kapal Angkatan Laut Sembulungan II-5-42 menambah kekuatan pengamanan laut di Banyuwangi, salah satu pintu masuk Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Banten hingga Selat Bali

49 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Perairan Banten hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

51 hari lalu

Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

Sejumlah faktor diprakirakan mendukung pembentukan awan dan hujan, seperti kondisi suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia yang relatif hangat.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

56 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

19 Maret 2024

Melonjak, BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatra Utara

Ke-19 titik panas tersebut terpantau berdasarkan sensor modis berupa Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

18 Maret 2024

Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?

Baca Selengkapnya