BSSN Deteksi 207 Dugaan Kebocoran Data di Indonesia pada 2023, Administrasi Pemerintahan Terbanyak

Selasa, 24 Oktober 2023 20:32 WIB

Ariandi Putra, Juru Bicara BSSN, dalam acara Security Day 2023 di Hotel Shangri-La, 24 Oktober 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Ariandi Putra, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengatakan lembaga itu telah melakukan deteksi 207 dugaan insiden kebocoran data di Indonesia sepanjang tahun 2023.

"Administrasi pemerintahan terbanyak, sebanyak 55 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023. Menurutnya, hal itu terjadi karena administrasi pemerintahan memiliki sistem elektronik yang sangat banyak.

Bidang lain yang mengalami kebocoran data adalah bidang energi dan sumber daya dan mineral dengan dugaan kebocoran sebesar 6 persen, kesehatan (1 persen), keuangan (10 persen), transportasi (6 persen), teknologi informasi dan komunikasi (3 persen), pertahanan (1 persen), pangan (2 persen), dan lainnya (16 persen).

Ariandi berbicara pada acara Security Day 2023 yang mengangkat tema Cybershield 360, Safeguarding Your Business in the Digital Age dan berfokus pada kewaspadaan terkait isu keamanan siber. Hal lain yang dibahas adalah Tren Ancaman Siber 2023.

Prediksi yang Menjadi Kenyataan

Advertising
Advertising

Ariandi mengatakan prediksi ancaman siber BSSN telah disampaikan kepada publik pada bulan Februari 2023 dalam bentuk Annual Report 2022, yang meliputi data breach (kebocoran data) hingga social engineering (rekayasa sosial). "Dan ini terjadi di sepanjang tahun 2023," katanya.

Berikut prediksi BSSN tersebut.

1.Data Breach (kebocoran data)

Lemahnya sistem keamanan yang menyebabkan kerentanan sistem IT dan perilaku pengguna yang kurang cermat dalam mengelola informasi, serta tersedianya platform untuk melakukan jual beli data menjadikan serangan dengan tujuan pencurian data memiliki daya tarik yang cukup tinggi bagi penyerang untuk mendapatkan keuntungan.

2.Ransomware (Malware yang meminta tebusan)

Serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer milik korban. Lalu, peretas akan meminta uang tebusan untuk memulihkan aksesnya.

3.Serangan Distributor Denial of Service (DDoS/ Melumpuhkan sistem)

Serangan ini bertujuan untuk melumpuhkan suatu sistem. Persaingan bisnis maupun upaya penurunan citra terhadap suatu layanan menjadi salah satu motivasi utama yang digunakan penyerang untuk melakukan DDoS dan hal ini cenderung akan menargetkan penyedia layanan baik pada pemerintah, swasta, maupun pendidikan.

4.Phishing (pengelabuan)

Diindikasikan masih banyak terjadi dengan melakukan pemalsuan website, email atau fake call serta SMS hal ini memanfaatkan kurangnya kewaspadaan masyarakat.

5.Serangan Advances Persistent Threat

Bertujuan mencuri data sensitif dalam jangka waktu lama dan tanpa disadari oleh korban. Target serangan APT bernilai sangat tinggi diantaranya bisnis skala kecil, menengah bahkan sistem informasi suatu negara. Motivasi APT dalam melakukan serangan tidak hanya faktor finansial namun juga menunjukkan eksistensi.

6.Social Engineering (Rekayasa Sosial)

Penyerang cenderung menggunakan teknik manipulasi psikologi terhadap manusia untuk mendapatkan data kredensial pengguna sehingga dapat masuk ke dalam sistem yang ditargetkan.


Ariandi juga mengatakan bahwa BSSN sektor litbang telah melakukan literasi kepada publik pada 2022. "Kami sukses melakukan literasi sebanyak 800 ribu orang lebih," katanya. Namun, menurutnya, hal tersebut belum cukup.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

4 hari lalu

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Ketua KPU menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang punya otoritas dan kemampuan mengamankan data.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

4 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

12 hari lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

15 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

16 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

16 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

17 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

17 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

53 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

2 Maret 2024

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.

Baca Selengkapnya