Penyebab Kebakaran TPA dari Gas Metana hingga Cuaca Panas

Selasa, 31 Oktober 2023 20:10 WIB

Upaya pemadaman kebakaran di TPST Bantargebang, Minggu 29 Oktober 2023. (Dinas Lingkungan Hidup DKI)

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat Pembuangan Akhir Sampah atau TPA Bantargebang milik Pemprov DKI Jakarta di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terbakar pada Minggu, 29 Oktober 2023. Kebakaran pertama kali muncul di Zona 2 TPST Bantargebang, di depan lokasi Power House dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya yang dibantu Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, dan Kota Bekasi telah menerjunkan puluhan armada mobil pemadam untuk memadamkan api. "Alhamdulillah dalam kurang 3 jam kami berhasil kuasai," ujar Asep.

Insiden yang menimpa TPA Bantargebang bukanlah kebakaran pertama di TPA. Kebakaran di TPA telah menjadi peristiwa tahunan, tak terkecuali pada 2023. Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat sebanyak 14 kejadian kebakaran TPA sepanjang Juni hingga Oktober 2023.

"Kebakaran TPA yang tercatat di kita pada periode Juni, Juli, Agustus, Oktober itu ada 14 TPA, dimana-mana mulai Sabang sampai Merauke," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB abdul Muhari pada Selasa, 17 Oktober 2023 dikutip dari Antara.

Kebakaran di TPA disebabkan pengelolaan sampah yang buruk. Salah satunya pengelolaan sampah yang menggunakan sistem open dumping, sehingga menimbulkan ledakan gas metana. Mengutip laporan Walhi DKI Jakarta, open dumping merupakan sistem pengelolaan dengan menumpuk sampah hingga menggunung. Sampah yang menumpuk tersebut dibiarkan tanpa penanganan dan penutupan dengan tanah.

Advertising
Advertising

Sampah yang menumpuk tersebut jika dibiarkan akan mengalami penguraian atau pembusukan. Sampah seperti kertas, tekstil, sisa makanan, kayu, daun, itu akan menghasilkan gas yang disebut dengan metana (CH4). Gas metana sendiri akan mudah terbakar di musim kemarau yang panas.

Dikutip dari popularmechanics.com, gas metana terbentuk karena proses fermentasi secara anaerob oleh bakteri metana yang mengurangi sampah-sampah organik. Gas ini hanya muncul akibat pengelolaan pupuk atau pembuangan sampah yang berlebihan. Gas metana bersifat mudah terbakar dan akan menghasilkan karbondioksida dan uap air jika bersentuhan dengan oksigen.

Selain gas metana, kebakaran TPA dapat pula disebabkan cuaca panas, yang kemudian memicu terjadinya percikan api. Tak hanya itu, kebakaran dapat terjadi akibat panasnya tumpukan sampah. Seperti dikutip dari humas.polri.go.id, kebakaran bisa terjadi dari panasnya tumpukan sampah yang kedalamannya mencapai puluhan meter sehingga menimbulkan gas yang mudah mengeluarkan api.

Kejadin ini sempat terjadi di TPA Suwung di Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Insiden serupa juga terjadi di TPA Bukit Pinang. Dikutip dari bpbd.samarindakota.go.id, kebakaran diawali dari sampah yang terbakar di bagian bawah dan membesar akibat cuaca panas. Kemudian ditambah angin yang berhembus kencang sehingga mengakibatkan kobaran api semakin meluas.

KHUMAR MAHENDRA I NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Kata BMKG Soal Cuaca Panas Picu Kebakaran di Bantargebang

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

3 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

3 hari lalu

Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Pakar meminta jemaah haji dengan riwayat hipertensi rutin minum air putih dan obat selama di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

4 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

5 hari lalu

Toko Bahan Bangunan di Depok Terbakar

Toko bahan bangunan di Jalan Cimandiri Raya, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, terbakar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

6 hari lalu

Ratusan Orang Tewas di Yogya Plaza Klender Saat Kerusuhan Mei 1998, Terjadi Penjarahan dan Kebakaran

Kilas balik kerusuhan Mei 1998 terjadi di Yogya Plaza Klender. Ratusan orang tewas terjebak dalam kebakaran di Yogya dept Store itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

6 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

7 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

8 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Suhu di Tanah Suci Capai 40 Derajat Celcius, Ini yang Perlu Disiapkan Jemaah Haji

8 hari lalu

Suhu di Tanah Suci Capai 40 Derajat Celcius, Ini yang Perlu Disiapkan Jemaah Haji

Jemaah haji asal Indonesia memakai tabir surya ketika di Tanah Suci mengingat cuaca panas yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

10 hari lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya