Mewaspadai Makanan Organik Palsu

Reporter

Editor

Senin, 1 Juni 2009 12:53 WIB

TEMPO Interaktif, Fort Worth: Tren hidup sehat membuat banyak orang beralih pada makanan organik. Beragam produk berlabel organik kini mudah dijumpai di pasar swalayan, bahkan beberapa resto telah mengusung konsep makanan organik. Namun, apakah produk organik itu benar-benar patut diberi harga tinggi atau hanya sekadar taktik dagang?
Untuk mengetahuinya, orang harus paham dulu apa yang sebenarnya dimaksud dengan makanan atau produk organik. "Makanan organik adalah produk pangan yang dipelihara tanpa penggunaan bahan kimia apa pun, baik pestisida ataupun pupuk kimia," kata Ashley Mullins, konsultan diet di Baylor All Saints Medical Center di Fort Worth, Amerika Serikat. "Tanaman itu juga tidak boleh diproses menggunakan iradiasi atau penambahan hormon."
Mullins menyarankan orang mengecek label produk organik apa pun untuk mengetahui dengan pasti apa yang bakal dikonsumsinya. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), semua produk berlabel "100 persen organik" hanya boleh mengandung unsur organik dengan pengecualian air dan garam. Sedangkan produk berlabel "organik," unsur organiknya harus mencapai sedikitnya 95 persen. Produk yang dibuat dengan setidaknya 70 persen unsur organik hanya diizinkan memberi label produknya dengan "dibuat menggunakan unsur organik".
Mengingat harga makanan organik yang bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat makanan biasa, orang harus hati-hati agak tidak tertipu dengan produk biasa atau hanya separuh organik yang diberi label organik. "Selain mahal, mungkin saja makanan itu tidak lebih baik bagi Anda," kata Mullins. "Dari sisi nutrisi, belum banyak riset yang menunjukkan bahwa makanan organik lebih bernutrisi. Tingkat pestisida yang saat ini dipakai belum membahayakan."
Dia mengingatkan yang terpenting adalah mengkonsumsi lima porsi sayur dan buah setiap hari. "Baik organik ataupun tidak," kata Mullins.
Bila anggaran yang tersedia tak memungkinkan untuk membeli semua produk organik, Environmental Working Group menyarankan agar konsumen tetap memilih apel, seledri. ceri, anggur, selada, nectarine, peach, stroberi, dan paprika manis berlabel organik. Deretan buah dan sayuran ini dianggap sebagai 10 pengguna pestisida terburuk.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya