Palembang Diguyur Hujan Es Saat Kemarau, BMKG Sebut Pengaruh Muka Laut

Minggu, 5 November 2023 18:50 WIB

Ilustrasi hujan es. euronews.com

TEMPO.CO, Palembang - Hujan es mengguyur salah satu kecamatan di Kota Palembang, Sumatra Selatan, pada saat musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan banyak faktor yang menyebabkan hujan es tersebut.

“Hujan es yang terjadi di wilayah Kota Palembang disebabkan oleh suhu muka laut di perairan Sumatra bagian timur yang cukup hangat berkisar 30-31 derajat Celcius,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto, Ahad, 5 November 2023.

Hujan es, ujar dia, bisa juga disebabkan oleh anomali suhu muka laut di sekitar perairan Sumatra bagian timur berkisar 1.0-2.0°C yang menambah pasokan uap air di wilayah Sumatra Selatan.

Siswanto mengatakan pihaknya mendapatkan kabar adanya hujan es melalui postingan warga di media sosial. Hujan es terjadi di wilayah Karya Jaya, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang. Dalam kejadin tersebut tidak ada korban jiwa dan juga harta.

Fenomena hujan es biasa terjadi ketika suatu wilayah sedang memasuki musim pancaroba atau musim peralihan. Karakteristik cuaca pada musim pancaroba atau musim peralihan adalah sangat dimungkinkan muncul fenomena cuaca hujan yang turun dengan intenssitas sedang hingga lebat.

Advertising
Advertising

Bahkan, kata Siswanto, akan sering terdengar suara gemuruh di atap seng daam waktu yang singkat yang disertai dengan angin kencang maupun sambaran petir, bahkan kemunculan adanya fenomena hujan es. “Masih ada kemungkinan hujan es akan kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan,” kata Siswanto.

Lebih lanjut Siswanto menerangkan bila terdapat pola konvergensi yang memanjang di wilayah Pulau Sumatra bagian Timur. Serta kelembapan udara lapisan 850 - 500 mb di wilayah Kota Palembang berkisar antara 60% - 80%.

Menurut Siswanto, kejadian hujan es dipicu akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) sehingga menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang-lebat secara tiba-tiba disertai es yang terjadi di wilayah tersebut.

Berdasarkan data curah hujan di AWS/ARG terdekat, yaitu ARG Jakabaring tercatat curah hujan pukul 16.20 WIB adalah 13,4mm.

Berdasarkan data analisis cuaca terakhir, potensi cuaca ekstrem di wilayah Sumatra Selatan masih akan berlangsung 1-2 hari ke depan, terutama di wilayah Sumatra Selatan bagian tengah, barat dan utara. “Masyarakat diimbau untuk selalu mengupdate informasi cuaca setiap saat terutama dalam masa peralihan musim di awal bulan November ini.”

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

29 menit lalu

Prediksi Cuaca Hari Ini untuk Jakarta dan Sekitarnya, Ada Hujan di Mana Saja?

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan potensi hujan antara lain di Jakarta Selatan siang nanti, itu pun intensitas hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

59 menit lalu

Setelah Sukabumi, Malang Digetarkan Gempa dari Laut Selatan Jawa Dinihari

Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo M5,0 terjadi dari laut selatan Jawa, tepatnya 112 kilometer arah tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

7 jam lalu

Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Senin 20 Mei 2024 pada pukul 20.42 WIB.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

17 jam lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

23 jam lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Berawan Hingga Hujan Ringan

BMKG prakirakan cuaca di wilayah Jakarta hari ini, Senin, 20 Mei 2024, berawan hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan di Jawa Barat, Bogor Berpotensi Hujan Lebat Setiap Hari

BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi peluang hujan di Bogor bisa terjadi setiap hari.

Baca Selengkapnya

Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Pemilik Tongkang

1 hari lalu

Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Pemilik Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

BMKG Siapkan Ekspedisi Investigasi Fenomena Kegempaan Zona Megathrust

1 hari lalu

BMKG Siapkan Ekspedisi Investigasi Fenomena Kegempaan Zona Megathrust

Investigasi fenomena kegempaan ke zona megathrust ini dilaksanakan dalam rangka penelitian dan pendataan yang dilakukan oleh BMKG dan BRIN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya