Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Senin, 13 November 2023 16:48 WIB

Warga berfoto dengan kendaraan yang dipamerkan dalam pameran alutsista di kawasan Monas, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Pameran Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) ini digelar dalam rangka memperingati HUT TNI ke-78. TNI menggelar pameran alutsista sebanyak 125 unit, yang terdiri dari 45 unit milik TNI AD, 45 unit milik TNI AL, 30 unit milik TNI AU dan 5 unit milik Mabes Polri yang dipamerkan di kawasan Monas. Pameran ini akan berlangsung selama 12 hari sejak Ahad (24/9) sampai puncak HUT TNI pada tanggal 5 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS, Agoes Santoso, mendorong optimalisasi peran kampus dalam industri pertahanan. Menurutnya, kampus dapat bertindak sebagai pilar keempat dalam pengembangan industri pertahanan nasional yang berwawasan lingkungan.

Agoes mengatakan, kampus teknik di Indonesia harus menunjukkan kompetensi yang tinggi dalam pengembangan alat utama sistem senjata atau alutsista, di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan. “Saat ini, kampus tidak hanya berperan sebagai forum teoritis, tetapi juga menjadi pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan produk teknologi unggulan,” ujarnya melansir rilis ITS pada Senin, 13 November 2023.

Menurut Agoes, pendekatan untuk memenuhi tuntutan alutsista yang ramah lingkungan saat ini berkembang ke dua arah. Keduanya adalah menurunkan tingkat polusi serta meningkatkan efisiensi. “Dalam konteks kemaritiman, peningkatan efisiensi motor bakar dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi polusi udara,” sambung dosen Teknik Sistem Perkapalan ini dalam orasi ilmiahnya.

Guru Besar ke-170 ITS itu mengatakan, kampusnya telah mempertimbangkan solusi yang juga fokus pada kelestarian sumber daya serta pengelolaan dampak lingkungan. Artinya, tak hanya fokus pada efisiensi alutsista saja. Hal ini mencakup keragaman sumber daya, penurunan konsumsi, peningkatan efisiensi, dan manajemen risiko yang lebih baik.

“Penurunan emisi gas buang di kapal menjadi salah satu aspek yang diatur oleh pemerintah Indonesia sebagai anggota International Maritime Organization,” kata Agoes.

Advertising
Advertising

Ide pengembangan alutsista seperti itu, kata Agoes dapat membantu mengurangi dampak polusi di tingkat nasional, bahkan global. Hal ini disebutnya sebagai tantangan besar yang mendorong kampus teknik untuk mengembangkan teknologi militer yang ramah lingkungan tanpa mengurangi performa.

Dengan konsep tersebut, Agoes berharap adanya kontribusi yang signifikan dalam pengembangan alutsista berwawasan lingkungan. Menurutnya, keterlibatan perguruan tinggi dalam pengembangan militer diharapkan tidak hanya memberikan manfaat teknis. Namun lebih daripada itu, juga bermanfaat terhadap finansial dan kontribusi terhadap kedaulatan negara.

Agoes menekankan, perguruan tinggi juga harus memahami bahwa industri pertahanan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Penelitian yang dilakukan sivitas akademika harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. “Inovasi seperti internet of things, artificial intelligence, otomatisasi terintegrasi, big data, dan sumber daya terbarukan harus menjadi perhatian utama.”

Ia menilai, gabungan inovasi teknologi dengan kelestarian lingkungan termasuk langkah progresif yang harus diambil oleh kampus teknik. “Melalui komitmen ini, perguruan tinggi sebagai pilar keempat industri pertahanan nasional memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mengembangkan alutsista yang ramah lingkungan,” tutur Agoes.

Pilihan Editor: Mahasiswa Unpad Bikin Produk EasyBath, Bisa Mandi Tanpa Bilas

Berita terkait

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

1 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

2 hari lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

2 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

2 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

2 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

4 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

4 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

5 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

6 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

8 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya