Cerita Devita Bisa Buka Salon Sendiri Setelah Ikut Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
Reporter
Tempo.co
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 14 November 2023 11:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Devita Vidi adalah salah satu peserta Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 yang telah mampu membuktikan diri. Lewat program yang diikutinya di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Yanti, Surakarta, Jawa Tengah, ia bisa membuka salon sendiri.
Sebelum mengikuti program PKW, Devita sempat membuka jasa nail art. Namun, karena ia merasa harus terus belajar hal baru dan ingin mempunyai salon sendiri, ia pun mengikuti kursus tata kecantikan rambut melalui program tersebut.
“Benar-benar diberikan jalan, waktu itu saya pengen belajar hal baru juga selain nail art, dan ternyata ada program PKW tata kecantikan rambut yang gratis,” kata Devita dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud, Selasa, 14 November 2023.
Melalui kursus itu, Devita dengan minatnya dalam bidang kecantikan bisa mengeksplor keahliannya. “Saya belajar banyak terkait praktik potong rambut, sanggul dan perawatan rambut. Bahkan, diajari juga materi terbaru eyelash dan lash lift. Pokoknya sesuai dengan yang saya butuhkan materinya,” kata dia.
Dengan pelatihan kecantikan rambut selama kurang lebih dua bulan, Devita mendapatkan modal usaha dari program PKW. Usai ikut PKW, ia memberanikan diri membuka salon yang diberi nama Deyelash Studio.
Sebelumnya, Devita hanya menerima orderan dari rumah ke rumah klien untuk nail art. Namun, kini ia menerima orderan lengkap, mulai dari nail art bahkan sampai perawatan rambut.
“Sebenarnya kalau yang eyelash dan nail art-nya sudah dari 2020, tapi belum konsisten. Lalu ditambah perawatan rambut setelah ikut PKW semakin nambah omset, untuk yang rambut saya buka dari 2023,” kata Devita.
Belajar wirausaha
Sejak dulu, Devita telah ingin membuka usaha. Setelah mengikuti program PKW, ia merasa main siap dengan bekal ilmu yang diperoleh. Ia pun mendapatkan modal alat-alat dari program PKW, berupa steamer vapozone, hair cur, sisir blow, obat creambath, dan masih banyak lagi.
“Setelah lulus sekolah, saya memang tak mau menjadi karyawan. Dengan modal Rp1,7 juta saya memberanikan diri membangun studio salon. Melalui PKW lah saya diberikan kekuatan dan keyakinan untuk menjadi wirausaha di bidang kecantikan, bidang yang saya senangi,” kata Devita.
Setelah mengembangkan usahanya, Devita mengatakan penghasilannya mengalami kenaikan antara 30-50 persen. Dalam sebulan, rata-rata ia pun mendapatkan Rp7—10 juta.
Menurut Devita, kualitas dan teknik yang baik akan meningkatkan kepercayaan pelanggan sehingga bisa menarik banyak pelanggan baru. Ia juga mengembangkan akun media sosialnya dengan Instagram @deyelashkra dan TikTok @dayelashtudio untuk menambah pelanggan baru.
“Media sosial sangat membantu untuk pemasaran. Melalui itu saya bagikan hasil kerja saya sekaligus membuat konten yang menarik,” kata Devita.
Haryanti selaku pimpinan LKP Yanti mengatakan program PKW pertama kali diikuti oleh LKP Yanti sejak 2020. Dari situ, LKP Yanti turut menghadirkan lulusan yang memiliki rintisan usaha.
“80 persen lulusan kami berwirausaha mandiri, tetapi juga ada yang kami salurkan kerja di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang bekerja sama dengan kami,” ujar Haryanti.
Program PKW diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Program ini hadir untuk memberikan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.
Pilihan Editor: Kelas Industri Horison di SMKN 6 Semarang, Siswa Bisa Langsung Terserap Industri