Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Para Ilmuwan Gambarkan Situasi Dunia Bila Suhu Global Menembus Batas 1,5 Derajat Celcius

image-gnews
Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ilmuwan iklim terkemuka di dunia memperkirakan suhu global akan naik hingga 2,5 derajat Celcius dari kondisi era pra-industrial pada abad ini. Merujuk survei eksklusif yang dimuat The Guardian pada Rabu, 8 Mei 2024, kenaikan itu melampaui target yang disepakati secara internasional dan menimbulkan konsekuensi bencana bagi umat manusia.

Hampir 80 persen responden—semuanya bertugas dalam Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)—memperkirakan suhu global memanas 2,5 derajat Celcius. Hampir separuh responden malah memprediksi lonjakannya menembus 3 derajat Celcius. Hanya 6 persen peserta survei yang berpendapat bahwa batas suhu 1,5 Celcius yang disepakati secara internasional akan terpenuhi.

Banyak ilmuwan yang membayangkan dunia semi distopia—gambaran situasi yang kacau—dengan kelaparan, konflik, dan migrasi massal. Situasi tersebut dipicu gelombang panas, kebakaran hutan, banjir, serta badai dengan intensitas dan frekuensi tinggi yang belum pernah ada sebelumnya.

Dirangkum oleh Guardian, banyak ahli yang mengaku putus asa, marah, dan takut terhadap kegagalan pemerintah dalam mengambil tindakan, meski sudah banyak bukti ilmiah yang jelas. “Saya pikir kita sedang menuju gangguan sosial yang besar dalam lima tahun ke depan,” kata Gretta Pecl, ahli dari Universitas Tasmania.

Dia memperkirakan otoritas berwenang bakal kewalahan menghadapi rentetan kejadian ekstrem, termasuk yang mengganggu produksi pangan. “Saya tak bisa merasakan keputusasaan yang lebih besar lagi mengenai masa depan.”

Kendati begitu, masih banyak pihak yang berpendapat bahwa perjuangan melawan krisis iklim tak boleh kendor di tengah pemanasan global. Upaya pengurangan setiap derajat suhu dunia itu akan mengurangi penderitaan manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahli lain dari Universitas Exeter di Inggris, Peter Cox, mengatakan iklim tidak mendadak jadi berbahaya pada suhu global 1,5 derajat Celcius.  Bahaya itu sudah lama terjadi. “Tidak akan jadi ‘game over’ jika kita melewati 2 derajat Celcius, yang mungkin memang akan terjadi.”

The Guardian menyurvei setiap penulis utama atau editor peninjau laporanIPCC sejak 2018. Hampir separuh responden merespons pertanyaan, sekitar 380 dari 843 orang yang ditanyai.

Laporan IPCC sendiri merupakan penilaian standar terbaik mengenai perubahan iklim. Laporan yang dihasilkan oleh para ahli di bidang ilmu fisika dan sosial tersebut disetujui oleh regulator berbagai negara.

Secara umum, laporan dari para cendikiawan terbaik di dunia itu menunjukkan bahwa bencana iklim akan datang beberapa dekade mendatang. Dengan rata-rata pemanasan global sebesar 1,2 derajat Ceclius saja, krisis iklim telah menyebabkan kerusakan besar terhadap kehidupan di seluruh dunia selama empat tahun terakhir.  

Pilihan Editor: Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

3 hari lalu

Asap dan uap mengepul dari PLTU milik Indonesia Power, di samping area Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 di Suralaya, Provinsi Banten, Indonesia, 11 Juli 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.


Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

6 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.


Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

7 hari lalu

Warga berwisata ke Tower Mangrove di tengah hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Minggu, 25 Februari 2024. Tower setinggi 45 meter itu menjadi landmark wisata baru Kota Langsa dengan daya tarik ekowisata, konservasi dan penelitian di hutang mangrove seluas 8.000 hektare tersebut. ANTARA/Khalis Surry
Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .


Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)
Hitung Jarak Zonasi PPDB dan Sampai Kapan Hawa Panas di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 10 Mei 2024, dipuncaki artikel informasi tentang aturan menghitung jarak zonasi PPDB 2024/2025.


Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

11 hari lalu

Warga menggunakan payung menghindari terik matahari saat beraktifitas diluar ruangan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia.  TEMPO/Subekti.
Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.


Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

11 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?


Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

13 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.


5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

13 hari lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

13 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

13 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Tips Cegah Heat Stroke akibat Cuaca Panas dari Kemenkes

Masyarakat perlu mewaspadai serangan panas atau heat stroke akibat cuaca panas. Ini yang perlu dilakukan menurut Kemenkes.