Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

Jumat, 1 Desember 2023 08:01 WIB

But Muchtar. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - But Muchtar, Rektor Institut Seni Indonesia atau ISI Yogyakarta pertama, lahir di Bandung, 30 Desember 1930. Ia merupakan seorang seniman Indonesia yang dikenal luas melalui karya-karyanya, terutama patung berjudul "Ikatan" yang dipasang di depan gedung DPR/MPR Republik Indonesia, Senayan, Jakarta, dan dibuat pada 1976.

Karier seninya dimulai pada 1951, dan ia menjadi dosen seni rupa di Fakultas Seni Rupa ITB. But Muchtar mengembangkan dirinya sebagai pematung modern, serta seniman lukis abstrak ekspresionis dan kubisme.

Latar belakang But Muchtar mencakup perjalanan hidup yang penuh tantangan. Ia tidak lulus SD sebanyak tiga kali, yang menyebabkan konflik dengan orang tuanya.

Akibatnya, ia diusir dari rumah dan terputus hubungan keluarganya selama tiga tahun. Meskipun memiliki berbagai cita-cita, seperti menjadi tentara, guru agama, sastrawan, dan diplomat, But Muchtar akhirnya menetapkan pilihannya untuk menjadi seniman.

Pendidikan seni But Muchtar melibatkan perjalanan ke Amerika Serikat, di mana ia menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan melanjutkan studi di Rhode Island School of Design, Art Students League of New York, dan Massachusetts Institute of Technology. Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat dan berpengaruh Belanda.

Advertising
Advertising

Sebagai seniman, But Muchtar memiliki perjalanan kreatif yang panjang. Ia mulai memamerkan karyanya sejak tahun 1954, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai kota di seluruh dunia seperti Kualalumpur, Singapura, Bangkok, New Delhi, London, Ithaca, New York, dan Rio de Janeiro. Gaya seni awalnya adalah naturalisme, namun kemudian ia beralih lebih ke arah kubisme.

But Muchtar menciptakan ratusan karya sepanjang karirnya, dengan sekitar 15 lukisan dan 4 patung setiap tahunnya. Beberapa lukisan terkenalnya termasuk "Wanita Bali" (1957) dan "Potret Diri". Salah satu patung paling terkenalnya adalah "Ikatan" yang berdiri di halaman depan gedung DPR/MPR-RI, dibuat pada 1976.

Selain sebagai seniman, But Muchtar juga terlibat dalam dunia akademis, menjadi bagian dari Fakultas Seni Rupa ITB dengan berbagai posisi, termasuk Sekretaris Departemen Seni Rupa dan Ketua Departemen Seni Rupa. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris ITB bidang Komunikasi dan Kebudayaan pada 1977.

Pilihan Editor: Saat Mahasiswa ISI Yogyakarta Latih Desa Wisata Buat Konten promosi yang Menarik

Berita terkait

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

16 jam lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

17 jam lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Wisata Baru di Bandung untuk Libur Long Weekend

1 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata Baru di Bandung untuk Libur Long Weekend

Selalu ada tempat-tempat baru yang bermunculan di Bandung untuk memberikan pengalaman baru bagi pelancong.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

1 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

2 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

2 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

2 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya