Kendaraan Listrik Dikritik Disebut Hanya Memindahkan Polusi, Kok Bisa?

Rabu, 27 Desember 2023 06:25 WIB

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana percepatan penggunaan kendaraan listrik ramai mencuat pertengahan 2023. Hal itu menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mengatasi polusi udara.

Ketua Satgas Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan salah satu solusi mengurangi polusi udara adalah dari sektor transporasi. Menurutnya, kendaraan pribadi menjadi penyumbang terbesar polusi udara.

"Kita percepat proses electric vehicle dan kemudian Anda lihat ada pengecekan karbon emisi daripada mobil motor sudah mulai dilakukan," kata Luhut.

Namun, pernyataan itu dikritik oleh sejumlah pihak. Bondan Andriyanu, Juru Kampanye dan Energi Greenpeace Indonesia, menyampaikan pandangan bahwa adopsi kendaraan listrik berpotensi hanya mengalihkan sumber polusi dari knalpot kendaraan ke cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara. Argumennya adalah karena mobil listrik saat ini bergantung pada pasokan energi listrik yang dihasilkan dari PLTU.

"Jadi, kalau kita hanya meng-highlight mengganti mobil listrik tanpa mengganti energi di ujungnya, kita hanya memindahkan polusi dari knalpot ke cerobong PLTU batubara," kata Bondan pada Rabu, 6 September 2023.

Advertising
Advertising

Bondan juga menilai bahwa pemerintah seharusnya mengutamakan penggunaan bus listrik dan membangun infrastrukturnya. Dengan demikian, penggunaan bus listrik bisa diperbanyak.

Ia juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap tindakan pemerintah dalam menangani masalah polusi udara. Sebelumnya, tidak ada upaya yang dilakukan oleh pemerintah meskipun data mengenai pencemaran udara telah tersedia di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Ketika viral, baru seolah kebakaran jenggot untuk mengontrol pencemarnya. Harusnya, kemarin sudah bisa dikendalikan, enggak perlu nunggu viral, enggak perlu nunggu Presiden batuk, enggak perlu nunggu Sri Mulyani ISPA," ucapnya.

Selain Bondan, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim juga mengkritik kebijakan pemerintah dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, langkah tersebut tidak mampu menangani permasalahan pencemaran udara.

Kebijakan tersebut juga dianggap tidak dapat membawa Indonesia mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Emil menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena sektor listrik di Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sepenuhnya dikelola oleh PT PLN (Persero).

"Oleh karena itu, seluruh pasokan listrik masih sangat tergantung pada listrik batu bara yang justru menjadi penyebab utama dari masalah pencemaran udara," ujar Emil pada Senin, 21 Agustus 2023.

ANANDA BINTANG | JULNIS FIRMANSYAH | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan editor: 15 Juta Kendaraan Listrik Ditargetkan Beroperasi pada 2030

Berita terkait

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

4 jam lalu

Polri Kirim 310 Kendaraan ke Bali, Tamu VVIP World Water Forum akan Dikawal dengan Kendaraan Listrik

Korlantas Polri akan mengerahkan 2.446 personel untuk membantu pengamanan World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

2 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

2 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

3 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

5 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 hari lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

6 hari lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

7 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

7 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya