Profil Rektor IPB Arif Satria, Panelis Debat Pilpres 2014, 2019, dan 2024

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Devy Ernis

Kamis, 18 Januari 2024 11:51 WIB

Arif Satria terpilih sebagai rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2017-2022. Dalam masa jabatan tersebut, Arif juga menjabat sebagai Plt. Komisaris Utama anak perusahaan BUMN, PT Perkebunan Nusantara III, resmi diangkat menjadi Komisaris Utama pada 18 juli 2018. Namun, pada awal Maret 2020 Menteri BUMN memutuskan mengganti Arif dari jabatan komisaris utama. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor IPB University Arif Satria menjadi salah satu panelis debat calon wakil presiden pada Ahad, 21 Januari 2024. Ini adalah kali ketiga baginya menjadi tim panelis debat dalam pemilihan presiden, setelah sebelumnya pada Pemilu 2014 dan 2019.

Arif bersama 10 panelis lainnya diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk merumuskan daftar pertanyaan sesuai dengan tema debat. Debat keempat ini akan berlangsung di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta. Ketiga kandidat akan beradu gagasan dalam tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Saat ini, Arif menjabat sebagai rektor pada periode keduanya. Ia terpilih kembali menjadi Rektor IPB periode 2023-2028 dan dilantik pada 18 Januari 2023 setelah melewati serangkaian proses. Mulai dari sosialisasi, penjaringan, hingga pemilihan yang berlangsung selama lebih kurang tiga bulan.

Ia lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 17 September 1971 dari pasangan Faruk Hasan dan Sri Utami. Arif menyelesaikan pendidikan formal dasar hingga menengah di Pekalongan. Selama sekolah, ia termasuk siswa yang berprestasi dan menjadi siswa teladan 1 tingkat SMP tahun 1986 dan tingkat SMA tahun 1989. Tak hanya pada bidang akademik, Arif juga unjuk kemampuan kepemimpinan sejak menjadi ketua OSIS jenjang SMP.

Begitu tamat SMA pada tahun 1990, Arif melanjutkan kuliah di IPB melalui jalur undangan IPB. Ia mengambil jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian. Kehidupannya sebagai mahasiswa tidak monoton begitu saja. Ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti menjadi Presidium Senat Mahasiswa IPB, National Director, dan ikut mendirikan International Association of Student in Agricultural and Related Science Indonesia.

Advertising
Advertising

Ia menamatkan studi S1 pada 1995. Arif mulai berkiprah sebagai dosen di jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Fakultas Perikanan IPB pada tahun 1997.

Tak puas sampai bergelar sarjana, Arif melanjutkan studi magister pada program studi Sosiologi Pedesaan IPB dan lulus tahun 1999. Dia kemudian melanjutkan kuliah S3 di Kagoshima University di Jepang. Arif menamatkan program doktoral bidang Marine Policy pada 2006.

Pada 2010 sampai 2017, Arif menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) selama DUA periode. Pada 2017, Arif terpilih sebagai Rektor IPB. Dua tahun setelah menjadi rektor, ia mendapatkan gelar sebagai Guru Besar Tetap FEMA IPB bidang ekologi politik pada Oktober 2019.

Aktif di sejumlah instansi dan organisasi

Arif tercatat juga pernah memegang jabatan lain di IPB. Mulai dari Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010), Sekretaris Bagian Kependudukan, Kajian Agraria dan Ekologi Politik, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan masyarakat IPB (2007-2010), hingga Kepala Divisi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, Pusat Kajian Pesisir dan Laut IPB (2006-2008). Kemudian, Kepala Program Agraria Masyarakat Pesisir, Pusat Studi Agraria IPB (1999-2002), Sekretaris 2 Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB (1998-2002). Lalu ada jabatan Sekretaris Eksekutif Lembaga Sumberdaya Informasi IPB (1997-2000), dan Sekretaris Rektor IPB (1996-1997).

Di luar IPB, Arif juga pernah mengemban jabatan di sejumlah instansi. Ia tercatat pernah menjadi Komisaris Utama PTPN Holding, Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2012-2019, Anggota Dewan Pengawas Perum Perikanan Indonesia (2013-2017), bahkan Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013-2017). Selain itu, ia juga menjadi Anggota Komisi Tuna Indonesia (2012-2014), Wakil Ketua umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009-2011), Anggota Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (2008-2011), Tim Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan (2001-2002).

Selain itu, Arif juga menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia tahun 2020. Ia juga pernah aktif dalam beberapa organisasi profesi internasional. Ada American Fisheries Society, International Institute for Fisheries Economics and Trade, International Association for Study of The Commons, Japan Regional Fisheries Society, hingga Japan International Fisheries Research Society. Ia pernah menjadi delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi Bumi Rio +20 yang diselenggarakan PBB di Rio de Jeneiro, Brasil pada 2012.

Pilihan Editor: Muhadjir Sebut Kucuran Dana LPDP Kemungkinan Disetop, Ini Respons LPDP

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

11 jam lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

11 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

12 jam lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

13 jam lalu

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri belakangan berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya menjadi 40 pos.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

15 jam lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

16 jam lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Kata Gibran tentang Kementerian Makan Siang Gratis

17 jam lalu

Kata Gibran tentang Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran Rakabuming Raka, menyoroti soal urgensi makan siang gratis dan kementerian khusus yang menangani program utama presiden terpilih Prabowo itu

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya