TEMPO Interaktif, San Francisco --- You Tube tetap menayangkan video yang menggambarkan unjuk rasa di Iran memprotes kemenangan Mahmoud Admadinejad sebagai presiden. Tayangan ini sebelumnya diblokir pemerintahan Presiden Ahmadinejad yang maju kembali dalam pemilihan presiden pada pekan lalu.
Video-video itu diambil para demonstran yang lari tungganglanggang setelah diserbu polisi dan pendukung Ahmadinejad. Beberapa video menunjukkan polisi tengah memukuli pengunjuk rasa dan penyerbuan tentara ke asrama mahasiswa Universitas Teheran.
Ada juga tembakan yang dilakukan seseorang terhadap kerumuan pengunjukrasa anti-Ahmadinejad. Kemarin tujuh demonstran tewas akibat tembakan tersebut. Klip-klip video itu disertai komentar dan ungkapan solidaritas dari aktivis di kota-kota besar dunia. “Kebebasan bagi rakyat Iran.”
Sampai hari ini video berjudul “Riot in Tehran Streets After Election” dan “Riot Police Caught by Crowd” telah ditengok 300.000 kali.
Scott Rubin, juru bicara You Tube menjelaskan pihaknya akan tetap menyediakan layanan agar warga negara Iran dapat menyampaikan pesannya ke seluruh dunia. “Meskipun YouTube diblok dan ada pembatasan kebebesan pers di Iran,” katanya. Selain You Tube, pemerintah Iran juga memblokir Facebook.
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
6 hari lalu
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.