Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Selasa, 23 Januari 2024 16:34 WIB

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP

TEMPO.CO, Bandung - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Auliya Abdurrohim Suwantika mengusulkan kombinasi vaksinasi dengan program nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi bakteri wolbachia untuk mengatasi kasus demam berdarah yang jumlah dan angka kematiannya relatif tinggi di Indonesia.

“Namun vaksinasi belum dimasukkan dalam program imunisasi nasional,” katanya saat orasi ilmiah di acara pengukuhan jabatan guru besar di kampus Unpad, Bandung, Selasa, 23 Januari 2024.

Pada studi analisis efektivitas biaya vaksinasi dengue dengan penyaringan atau skrining sebelum vaksinasi, Auliya dan tim penelitinya mengembangkan static mathematical model untuk membandingkan intervensi dengan atau tanpa vaksinasi ditambah penyaringan.

“Hasil studi menunjukkan bahwa vaksinasi dengue dengan skrining dapat mencegah 278 ribu kasus dengue per tahun dengan potensi penghematan biaya pengobatan hingga US$ 23,4 juta atau Rp 351 miliar,” ujarnya .

Hasil penelitian itu, menurutnya, sejalan dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu hanya mereka dengan hasil tes seropositif yang disarankan untuk divakasinasi dengue.

Advertising
Advertising

Selain itu, studi tim riset juga menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia dan edukasi kesehatan pada saat yang bersamaan. “Nilai efektivitas biaya yang terbaik ditunjukkan untuk skenario vaksinasi dengan program wolbachia,” kata Auliya.

Pada sesi perdana hari pertama acara pengukuhan dan orasi ilmiah Unpad, menampilkan empat orang guru besar baru dari Fakultas Farmasi. Selain Auliya dalam bidang Ilmu Farmaekonomi, ada Irma Melyani Puspitasari dalam bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Klinik. Kemudian Dolih Gozali dalam bidang Farmasetika dan Teknologi Farmasi, serta Eli Halimah dalam bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik.

Menurut seorang guru besar dan dosen senior Fakultas Farmasi Unpad, Anas Subarnas, setiap tahun jumlah guru besar bertambah. Sampai saat ini ada 22 orang guru besar di Fakultas Farmasi Unpad dari jumlah dosen sebanyak 71 orang. Dari laman Unpad, total selama dua hari acara pada 23-24 Januari 2024 ada 14 dosen yang dikukuhkan sebagai guru besar baru.

Mereka berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yaitu Entang Adhy Muhtar, Erna Maulina, dan Ira Irawati. Sementara guru besar baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad yaitu Memed Sueb, Diana Sari, dan Harry Suharman. Adapun dari Fakultas Ilmu Komunikasi yaitu Susanne Dida, Suwandi Sumartias, dan Dian Wardiana Sjuchro.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

11 jam lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

15 jam lalu

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

Guru besar yang baru dikukuhkan di UIN Jakarta diharapkan turut menjadi bagian penting pengembangan akademik kampus.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

1 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

1 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

1 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

1 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

3 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

3 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya