Profil Universitas Harvard, Almamater Tom Lembong yang Diragukan Intelektualnya oleh Luhut dan Bahlil

Sabtu, 27 Januari 2024 08:57 WIB

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menunjukkan kegeramannya terhadap Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnbas AMIN, yang mengkritik hilirisasi nikel.

Melalui Instagram resminya, Luhut merespons kritik Tom Lembong dengan mengatakan, "Anda perlu melihat data panjang sepuluh tahun terakhir. Anda kan pebisnis juga," kata Luhut melalui postingannya pada Rabu, 24 Januari 2024. "Siklus komoditi itu naik turun. Apakah itu batu bara, nikel, timah, emas, apa saja."

Luhut menyatakan ketidakpahaman terhadap pernyataan Tom Lembong dan meragukan karakter dan intelektualitasnya. Ia menyimpulkan bahwa, "Oke, mungkin betul Anda intelektual. Tapi karakter Anda, menurut saya tidak bagus."

Bukan hanya Luhut, Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pun menyindir Tom Lembong, bahkan menyebut almamaternya.

“Jadi, ini perbandingan pejabat terdahulu yang lulusan Harvard sekolahnya hebat, dengan pejabat sekarang yang tamatan STIE Port Numbay, Jayapura. Jadi, tidak usah di Harvard, lah. Tidak mesti yang katanya pintar bikin pidato bisa mengeksekusi investasi,” kata Bahlil pada 24 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Profil Universitas Harvard

Berkaitan dengan intelektualitas yang dipertanyakan Luhut, Tom Lembong ini mengenyam pendidikan di salah satu kampus terbaik di dunia, yakni Universitas Harvard.

Harvard University yang didirikan pada 1636 merupakan lembaga swasta dengan sejarah panjang dan prestasi akademik yang cemerlang. Harvard berlokasi di Cambridge, Massachusetts dan awalnya didirikan untuk mendidik anggota klerus, tetapi seiring waktu, berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi terkemuka.

Pada 1638, John Harvard, seorang menteri Puritan, menyumbangkan perpustakaannya dan setengah dari hartanya kepada universitas, yang kemudian dinamai sesuai namanya. Pada 1642, diadakan upacara wisuda pertama dengan sembilan lulusan. Harvard menjadi pusat pendidikan tinggi di Amerika dan berkembang menjadi lembaga dengan reputasi global yang mendunia.

Dilansir dari US News, Universitas Harvard terdiri dari 12 sekolah pascasarjana dan profesional, sebuah perguruan tinggi sarjana, dan Harvard Radcliffe Institute. Beberapa fakultas terkemuka termasuk Business School, Medical School, Graduate Education School, School of Engineering and Applied Sciences, Law School, dan John F. Kennedy School of Government.

Sistem perpustakaan Harvard merupakan yang tertua di Amerika Serikat dan terbesar di dunia. Program pendidikan liberal arts universitas ini mencakup persyaratan Pendidikan Umum, pembagian konsentrasi (major), dan penulisan tesis sebagai bagian dari program kehormatan.

Kehidupan kampus di Harvard sangat dinamis. Dengan lebih dari 450 organisasi mahasiswa, termasuk bidang musik, seni visual, jurnalisme, pelayanan masyarakat, drama/tari, profesional, serta identitas dan budaya, mahasiswa memiliki berbagai opsi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Dikutip dari Project Access, Harvard juga memiliki tradisi unik seperti Housing Day, di mana mahasiswa senior mengumumkan ke mana mahasiswa baru akan tinggal selama tiga tahun berikutnya.

Pada Housing Day, mahasiswa tingkat atas mengumumkan asrama mereka kepada mahasiswa tahun pertama dan linking group, serta transfer antarasrama mungkin setelah tahun pertama. Lebih dari 97 persen mahasiswa tinggal di kampus selama 4 tahun.

Selain itu, kehidupan sosial di lingkungan Harvard termasuk organisasi sosial, olahraga, dengan berbagai fasilitas yang tersedia seperti gym, lapangan olahraga, dan studio tari yang berkualitas.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | RIRI RAHAYU I RACHEL FARAHDIBA REGAR

Pilihan Editor: Bahli Singgung Tom Lembong Soal Lulusan Harvard, Berikut Profil Pendidikan Keduanya

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

1 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

2 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

2 hari lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons Luhut Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mendukung rencana Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia dengan membentuk presidential club.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

2 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

2 hari lalu

Bahlil Lahadalia: Saham Pemerintah di Freeport hingga Lahan untuk Sukanto Tanoto

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana pemerintah menambah kepemilikan saham sebanyak 10 persen

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 hari lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya