Perubahan Iklim Ancam Kesehatan Masyarakat

Reporter

Editor

Jumat, 19 Juni 2009 00:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Delegasi Indonesia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam sepakat agar dampak perubahan iklim terhadap sektor kesehatan menjadi agenda prioritas World Health Organization (WHO). Mereka juga mendorong negara-negara anggota mengimplementasikan resolusi World Health Assembly tentang perubahan iklim dan kesehatan.

Pernyataan itu merupakan pengantar rekomendasi Lokakarya Regional tentang Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan yang kemarin berakhir di Jakarta. Acara yang dimulai Selasa lalu itu diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan, WHO, dan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia. "Masing-masing negara juga harus meningkatkan kapasitasnya menghadapi perubahan iklim," kata Direktur Kesehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan, Wan Alkadri, yang menutup lokakarya.

Ada lima langkah prioritas yang tertuang dalam rekomendasi lokakarya. Pertama, meningkatkan kesadaran komunitas kesehatan terhadap dampak perubahan iklim. Kedua, mengembangkan kapasitas di sektor kesehatan untuk menjawab tantangan yang terjadi. Ketiga, mengembangkan dan menerapkan strategi guna meningkatkan arti penting dampak kesehatan manusia dalam rencana aksi nasional terhadap perubahan iklim. Keempat, melaksanakan penelitian terapan; dan kelima, memperkuat mitra dengan dunia usaha dan lembaga-lembaga non-pemerintah di dalam dan luar negeri.

Para peserta menyoroti demam berdarah yang akhir-akhir ini terus berkembang di kawasan Asia Tenggara. Juga penyakit-penyakit vektor lainnya, seperti malaria, sistosomiasis, dan filaria atau kaki gajah. "Padahal, pemerintah masing-masing negara terus berusaha mencegah dan mengatasi penyakit ini," kata Wan Alkadri.

Makin hebatnya ancaman penyakit ini tidak lepas dari kondisi lingkungan yang berubah. Para ahli mensinyalir peningkatan jumlah penyakit menular yang bersifat transnasional belakangan ini dipengaruhi oleh perubahan iklim. Karena itu, ujar Wan, perlu tindakan bersama pada tingkat regional.

Departemen Kesehatan sendiri terus memperbaiki peta kesehatan dengan mengaitkannya pada penyakit yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim. Menurut Wan, semua departemen dan instansi lain harus duduk bersama karena isunya sudah lintas sektor. Dia mencontohkan penyakit malaria yang melibatkan Departemen Kesehatan dan Departemen Kehutanan serta Departemen Kelautan dan Perikanan. "Karena habitat nyamuk di hutan mangrove," ujarnya.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

17 jam lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

13 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

13 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya