Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Rabu, 31 Januari 2024 06:30 WIB

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau Hari Penyakit Tropis Terabaikan setiap 30 Januari membuka ingatan tentang lambannya perkembangan medis di Tanah Air. Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan masih ada 11 dari 21 jenis penyakit tropis terabaikan yang belum bisa disingkirkan dari Indonesia.

“Memilukan dan memprihatinkan. Secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa kualitas pembangunan kesehatan Indonesia belum bisa dibanggakan," katanya kepada Tempo, Selasa, 30 Januari 2024.

Penyakit tropis umumnya disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit. Jenis NDTs yang masih ditemukan di dalam negeri, antara lain lymphatic filariasis (kaki gajah), kecacingan, schistosomiasis (demam keong), taeniasis, dengue, chikungunya, rabies, leprosy (kusta), yaws (frambusia), gigitan ular berbisa, serta skabies. Untuk ukuran anggota G20, komunitas negara-negara dengan skala perekonomian terbesar di dunia, kata Dicky, pergerakan Indonesia termasuk lamban dalam hal teknologi kesehatan.

Peredaran 11 jenis NDTs itu pun dianggap belum terbendung karena minimnya edukasi dan literasi untuk masyarakat. Menurut Dicky, butuh perhatian dan komitmen dari otoritas kesehatan Indonesia untuk menangani masalah kesehatan. Kalau perlu, pemberantasan penyakit tropis terabaikan bisa dijadikan agenda prioritas pemerintah. “Kita negara besar di ASEAN, bahkan di dunia, tapi masih memelihara dan mengabaikan penyakit ini," katanya.

Dirangkum dari sejumlah keterangan resmi, Kementerian Kesehatan sempat menargetkan penghapusan kasus penyakit tropis terabaikan. Pada 2022, pemerintah sempat mencatat lebih dari 13 ribu kasus kusta aktif. Penyakit itu ditargetkan sudah tereliminasi pada 2030. Target yang sama pun diberlakukan untuk filarsis.

Advertising
Advertising

Ada juga penyakit frambusia yang seharusnya sudah dieliminasi pada tahun ini. Frambusia yang disebabkan bakteri treponema pallidum pertenue itu kerap muncul di Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku Utara. Eliminasi kasus frambusia ditargetkan tercapai pada 2024.

ALIF ILHAM FAJRIADI | ANTARA

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

12 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya